Jakarta. Presiden Prabowo Subianto menjadi tuan rumah pendahulunya, Joko “Jokowi” Widodo, untuk seorang iftar – makan malam Ramadhan untuk berbuka puasa – di istana negara pada hari Rabu.
Kunjungan Jokowi ke bekas kantornya tidak diumumkan, dan anggota media tidak diberitahu sebelumnya. Biro Pres Presidential merilis sebuah pernyataan di malam hari, meskipun topik pembicaraan mereka tidak diungkapkan.
“Pertemuan itu menggarisbawahi pentingnya dialog yang berkelanjutan antara para pemimpin kami untuk menjaga persatuan nasional,” pernyataan itu berbunyi, menambahkan bahwa makan malam berlangsung dalam suasana informal.
Sejak menjabat Oktober lalu, Prabowo telah mempertahankan hubungan dekat dengan Jokowi, yang putranya, Gibran Rakabuming Raka, berfungsi sebagai wakil presiden. Selama pertemuan baru -baru ini dengan anggota Partai Gerakan Indonesia yang hebat (Gerindra), Prabowo memuji dukungan Jokowi sebagai faktor kunci dalam kemenangan pemilihannya.
Baru -baru ini, Prabowo juga memuji warisan Jokowi dalam memajukan industrialisasi dalam sektor pertambangan – sebuah kebijakan yang telah ia janjikan untuk melanjutkan dan memperluas. Dia menyoroti smelter yang baru dibangun yang dioperasikan oleh Freeport Indonesia, yang sekarang menghasilkan 99,99 persen batang emas murni dari logam yang sebelumnya tidak dimurnikan.
Strategi hilir ini telah secara signifikan meningkatkan nilai ekspor nikel Indonesia, bergeser dari bijih mentah ke produk semi-diproses dengan nilai tambah yang lebih besar. Kebijakan ini juga berkontribusi pada surplus perdagangan Indonesia yang sedang berlangsung, yang kini telah diperpanjang menjadi 58 bulan berturut -turut.