Kuningan – Sebanyak 39 santri dari berbagai daerah di Indonesia berhasil berjuang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hadid, Desa Winduhaji, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, dan diwisuda pada Sabtu (15/6/2024).
Pelaksanaan acara yang berlangsung di Wisma Pepabri, Jalan Bojong – Linggarjati, Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan tersebut, menurut Mudir Pesantren (Pemimpin/Pengelola Pesantren) Ust. Muhammad Haris, Lc merupakan gelaran Wisuda ke 20 Ponpes dibawah naungan Yayasan Nurul Hadid, dengan ketua Ust. Ahmad Suja’i.
“Kegiatan hari ini merupakan wisuda ke 20 Ponpes Nurul Hadid, untuk para santri kelas 12 yang tak hanya berasal dari wilayah Ponpes berada, tetapi juga dari Bekasi, Jakarta, Lampung dan sebagainya. Karena memang santri di Ponpes kami kebanyakan dari luar daerah,” ungkap Haris.
Esensinya, kata Haris, merupakan pemberian apresiasi kepada santri-santri kelas 12 yang telah bekerja keras, berusaha membekali diri dengan ilmu pengetahuan, sesuai dengan visi Ponpes, yakni terbentuknya muslim cendekia yang shalih, disiplin dan siap menghadapi tantangan global.
“Kami berharap, dengan acara ini para santri mempunyai semangat yang tinggi untuk bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya yang lebih baik,” kata Haris.
Haris menggambarkan, sistem pembelajaran pada Ponpes Nurul Hadid mengadopsi sistem boarding school, dimana santri diwajibkan tinggal dan menjalankan aktivitas kesehariannya di komplek pesantren selama masa pendidikan yang di tentukan dibawah bimbingan dan pengasuhan asatidz.
“Hal ini sebagai ikhtiar untuk menjaga peserta didik dari dampak pergaulan yang buruk, serta mengarahkan santri pada sifat fitrahnya, juga untuk lebih berkonsentrasi kearah tujuan pendidikan tanpa menutup diri dari perkembangan dan realita yang ada. Dengan unit pendidikan, Kelas Tamhidy (Pra MA) dilaksanakan selama satu bulan, Madrasah Aliyah (Boarding School), serta program khusus, yakni Rumah Tahfidz, dan Ekskul Komputer,” terang Haris. (Yud’s)