Kuningan – Sebanyak 110 perwakilan perangkat daerah, kecamatan dan kelurahan se-Kabupaten Kuningan ikuti Bimbingan Teknik (Bimtek) Budidaya Tanaman Sayuran yang digerlar selama 2 hari, dari Selasa hingga Rabu (21-22/5/2024), di Kantor UPTD Balai Benih Hortikultura dan Kebun Bibit Permanen Kuningan.
Bimtek yang menghadirkan pembicara para ahli dan praktisi bidang pertanian itu, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si bertujuan untuk menumbuhkan kemauan atau kemampuan individu perangkat daerah di Kabupaten Kuningan sekaligus mengedukasi cara budidaya pangan sehari-hari.
“Ini penting, agar mereka bisa memanfaatkan lahan kantor yang ada, untuk ditanami sayuran, atau pangan sehari-hari,” ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan, untuk menghindari rawan pangan dan inflasi berbagai upaya harus dilakukan. Dan salah satu upaya ketahanan pangan yang dilakukan pihaknya demi mengendalikan inflasi, dengan menjaga komponen volatile food. Dimana komoditas yang termasuk pada komponen volatile food adalah kelompok bahan makanan diantaranya, beras, jagung, kedelai, telor, daging, serta sayuran, seperti cabe, tomat, bawang merah, bawang putih dll.
“Bimtek ini merupakan langkah strategis dalam pengendalian inflasi. Kami mengedukasi kepada setiap perwakilan perangkat daerah, kecamatan dan kelurahan se-Kabupaten Kuningan dalam budidaya pangan harian. Diskatan juga memberikan bibit tanaman kepada perangkat daerah, kelurahan dan kecamatan se-Kabupaten Kuningan untuk di tanam, atau dibudidayakan di area kantor,” jelas Wahyu.
Dengan adanya tanaman dalam polybag yang ditanam disekitar area kantor, Wahyu berharap, dapat mendorong bertambahnya produksi dan produktivitas pangan harian seperti sayuran di Kabupaten Kuningan. Ketahanan pangan erat hubungannya dengan pengendalian inflasi.
“Karena itu, mari bersama kita menjadi pahlawan inflasi untuk Kabupaten Kuningan,” ajaknya.
Wahyu meyakini, hal tersebut dapat membantu pemenuhan kebutuhan sayuran, minimal bagi keluarga aparatur Pemda Kuningan, sehingga secara langsung dapat mewujudkan ketahanan pangan dan terkendalinya inflasi di Kabupaten Kuningan.
“Melalui kegiatan ini, Pemkab Kuningan kedepan berencana untuk melakukan panen bersama tanaman yang telah ditanam di area kantor tersebut. Program ini menjadi langkah nyata dalam upaya mengendalikan inflasi di Kabupaten Kuningan. Dan ini sesuai dengan keinginan Pj. Bupati Kuningan, yakni untuk hasil dari program ini akan dilakukan panen bersama, juga kegiatan ini akan dinilai dan akan ada reward, atau apresiasi dari Pemkab Kuningan kepada instansi yang melaksanakan tanam sayur di area kantornya,” terang Wahyu.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si dalam kata sambutanya saat membuka acara Bimtek menyebutkan, budidaya tanaman sayuran merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan.
Ketika suatu komoditas pangan mengalami penurunan, kata Dian, kemungkinan besar akan terjadi gejolak harga di pasar. Begitupun juga ketika suatu komoditas pangan panen berlimpah, hal tersebut juga akan mempengaruhi stabilitas harga pasar.
Perkembangan harga komoditas pangan seperti pada keadaan tersebut, sambung Dian, dikenal dengan istilah inflasi komponen bergejolak, atau volatile food. Karena itu, ketahanan pangan sangat erat hubungannya dengan pengendalian inflasi.
“Volatile Food perlu dijaga, untuk stabilisasi harga komoditas pangan di pasar. Jika memang perlu ada kenaikan harga dari suatu komoditas pangan, kenaikan. Yang timbul masih dalam tarap wajar. Jika tidak, gejolak harga pangan yang terjadi tiba-tiba dan ekstrem akan menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan masyarakat. Hal tersebut akan berdampak pada ketersediaan, akses dan pemanfaatan pangan,” kata Dian.
Pada kesempatan itu Dian juga menyampaikan harapannya, agar dengan keikutsertaan aparatur pemerintah dalam bimtek tersebut dapat mewujudkan ketahanan pangan, sekaligus berperan dalam mengendalikan inflasi di Kabupaten Kuningan. Apalagi, Pemkab Kuningan saat ini melalui Diskatan telah berupaya melibatkan seluruh aparatur untuk ikut terlibat dalam memproduksi sayuran, yang merupakan komponen Volatile Food.
“Saya harap peserta bimtek dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang harus diimplementasikan di kehidupan sehari-hari, baik itu di dinas maupun rumah tinggal. Saya menghimbau kepada seluruh peserta, juga kepada masyarakat Kabupaten Kuningan, untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan melalui pemanfaatan lahan pekarangan kantor, maupun rumah,” harap Dian. (Yud’s)