Kuningan – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si ungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan dinas yang dipimpinnya dalam ikhtiar penanggulangan kemiskinan dan stunting, salah satunya dengan pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT) di setiap wilayah Kabupaten Kuningan.
Selain itu, dihadapan forum KWT, di Desa Garawangi Kabupaten Kuningan, pada Rabu (15/5/2024), Wahyu juga menekankan pentingnya peran KWT dalam kehidupan masyarakat, mengingat tujuan dibentuknya KWT adalah untuk meningkatkan perekonomian melalui pekarangan yang ditanam dengan berbagai jenis tanaman seperti, sayur, rempah-rempah, dan buah.
“Dimana, hasil tanaman tersebut dapat diolah menjadi berbagai pangan olahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ataupun dijual demi ketahanan ekonomi rumah tangga,” ungkap Wahyu.
Saat ini, kata Wahyu, Diskatan bersinergi dengan PKK Kabupaten Kuningan dalam program Mengentaskan Kemiskinan & Stunting melalui Olahan Pangan (MISTING OPA). Program ini merupakan inovasi besutan PKK dan Diskatan.
“Kami terus melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada KWT di Kabupaten Kuningan untuk menumbuhkan etos swadaya, salah satunya dengan menggelorakan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami pangan sehari-hari guna memenuhi gizi keluarga, khususnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita untuk mencegah Stunting,” kata Wahyu.
Dijelaskan Wahyu, salah satu cara untuk mencegah stunting adalah dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi. Ada banyak jenis makanan yang dapat membantu meningkatkan gizi dan mencegah stunting, di antaranya adalah ikan, telur, buah, dan sayur. Buah dan sayur dapat ditanam dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah, mudah dan murah.
“Ketahanan pangan daerah harus kita mulai melalui ketahanan pangan keluarga, desa, kecamatan dan kabupaten. Dengan ekonomi keluarga terjaga, maka kemiskinan dapat ditekan. Jika ketahanan pangan keluarga dapat terjaga, maka ketahanan pangan daerah akan terwujud, rawan pangan tidak akan terjadi, dan pengentasan kemiskinan dapat tercapai,” jelasnya.
Menurut Wahyu, KWT menjadi garda terdepan dalam pertanian. Peran dari ibu-ibu KWT sangat penting dalam pendampingan/pelatihan kepada masyarakat, pemberdayaan ekonomi, pelestarian lingkungan, saling mengadvokasi satu sama lain, kemudian sebagai penyampai dalam usulan kebijakan kepada pemerintah dan berperan penting dalam meningkatakan pendapatan keluarga.
“Saya optimis melalui peran aktif KWT dalam mengedukasi masyarakat untuk memberikan makanan sehat bergizi kepada ibu hamil dan balita, kasus Stunting di Kabupaten Kuningan dapat ditekan,” tandas Wahyu. (Yud’s)