Hitung Cost Operasional Cabup & Cawabup Beu’

Artikel Pilihan

Penulis : H.Yusron Kholid

Kita kesampingkan kemunculan beberapa figur yang miliki itikad baik untuk menjadi orang nomor satu dan nomor dua di kabupaten Kuningan.

Tulisan ini merupakan rangkuman informasi dari beberapa pemerhati daerah terkait dengan besaran dana atau cost operasional yang mungkin dibutuhkan oleh para calon bupati dan calon wakil bupati pada perhelatan akbar daerah tahun 2024.

Kebutuhan biaya operasional pada prosesi pemilihan kepala daerah antara incumben atau bupati terdahulu dengan pendatang baru sepertinya akan berbeda.

Pasangan bupati dan wakil bupati terdahulu secara struktural maupun kultural masih dipandang miliki loyalis yang terkorelasi pada sisi popularitas dan elektabilitas.

Sedangkan pendatang baru, terlebih mereka yang belum miliki akar rumput, memerlukan kerja ekstra secara massif.

Pasangan calon bupati dan wakil bupati terdahulu saat ini di estimasi membutuhkan dana kisaran 10 sampai dengan 12 milyar rupiah lebih.

Rincian dana itu diperlukan untuk antata lain;

_ Operasional rekomendasi berjenjang oleh parpol pengusung sekitar 2 sampai 4 milyar, dengan estimasi hanya 2 atau 3 parpol pengusung.

Jika gabungan pengusung lebih dari 3 parpol tentu semua tergantung pertimbangan serta kearifan para parpol itu sendiri.

_ uang saksi yang berjumlah sekitar 2600 sampai dengan 2800 TPS, jika rata rata per-TPS 2 orang saksi minimal uang saksi dikisaran Rp 200.000,- yakni 1 milyar, jika lebih dari 2 orang saksi per-TPS dikisaran 2 Milyaran.

_ Sarana publikasi media, baliho, spanduk, bunner,  kartu calon, plakat, kaos, seragam team dan alat peraga lainnya berkisar 2 milyar.

_ Pembentukan team serta penguatan struktur penunjang semisal 32 korcam, 376 kordes-kelurahan, simpul tomas  dan lainnya berkisar 1,5 Milyar lebih.

_ Pengadaan jamuan rumah, konsolidasi lintas pertemuan dilapangan serta penerimaan tamu berkisar 2 milyar.

_ Pemenuhan ajuan aspirasi calon pemiliih/konstituen serta biaya non teknis lainnya sekitar 1 milyar lebih.

Bagaimana kemudian dengan bakal pasangan calon non incumben, misal tetap di usung parpol dengan gabungan parpol lain guna memenuhi syarat parlemen berpasangan dengan calon wakil bupati incumben atau wakil bupati terdahulu, maka taksiran biaya akan sedikit bertambah.

Tetapi jika kedua pasangan calon baru semua, maka akan jauh lebih besar dari hitungan yang diperkirakan, ya dikisaran duakali lipat atau sebesar 20 Milyar lebih.

Apakah mungkin jika tidak miliki dana dapat berkontestasi serta miliki keterpilihan?

Tentu semua berpulang kepada daya tafsir pun argumen dari  siapa meyakini apa.

Semoga berpandai kalkulasi jauh lebih baik bagi siapapun yang berkehendak luhur untuk menjadi pemimpin di daerah.

Aamiin. (Lembur Sukun, 2024)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *