Kuningan – Sebuah nama baru muncul, mengejutkan dunia perpolitikan Kabupaten Kuningan. Tak hanya itu, yang membuat masyarakat kaget, diantara sederetan tokoh yang digadang-gadang akan mengisi bursa kontestasi Pilkada Kuningan 2024 ini hadir dari kalangan ulama, atau tepatnya tokoh pergerakan pendidikan Islam.
Meskipun sebenarnya untuk peta perpolitikan Kuningan sendiri bukanlah orang baru, karena KH. Dr. Alfan Syafi’i, Lc, M.Pd.I sempat duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Kuningan periode 2004-2009. Apalagi di kalangan dunia pendidikan keagamaan, pria humble kelahiran Gresik, 11 Mei 1970 sudah demikian akrab dan sangat dikenal, mengingat kiprah besarnya dalam mencerdaskan aset bangsa, yakni generasi muda di Ranah Kuningan, baik segi pengetahuan umum, maupun keislaman sudah tidak diragukan lagi.
Sederet perjalanan perjuangan membangun lembaga pendidikan ditorehkan Kyai yang menamatkan S3-nya di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung tahun 2017 ini, diantaranya sebagai Pendiri dan Ketua Yayasan Islam Ar Ruhama Kuningan, Pendiri dan Ketua Sekolah Tinggi Husnul Khotimah, dua nama besar yang kiprahnya tak hanya mampu mengharumkan nama daerah, tetapi juga karyanya kalau menurut orang Kuningan, “Nyata tur karasa.”.
Sehingga pantaslah, jika pihak DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) begitu mantap mematangkan warga Desa Sembawa, Kecamatan Jalaksana yang berpengalaman dalam segi keorganisasian tersebut untuk mejadi kandidat Bakal Calon Bupati (Bacabup) Kuningan pada kompetisi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.
Pihak DPD PKS Kabupaten Kuningan sendiri tentunya tidak sembarangan melakukan penggodokan terhadap KH. Alfan Syafi’i untuk tampil pada bursa pemilihan bupati dan calon bupati, karena selain segudang prestasi membanggakan dimiliki, dia juga merupakan kader terbaik PKS dengan bukti langkah diataranya, sebagai Ketua Kaderisasi Partai Keadilan DPD Kota Cirebon 1999-2000, Ketua Kaderisasi Partai Keadilan Sejahtera DPD PKS Kabupaten Kuningan 2005-2010, Sekretaris Lajnah Hisbah DPW PKS Jawa Barat 2010-2020, dan Ketua Bidang Kaderisasi PKS DPW Jawa Barat 2020-2025.
Sementara, kepada wisesamedia.com, KH. Alfan Syafi’i mengungkapkan, jika dirinya tidak mau mundur dari amanah atau kepercayaan yang telah diembankan kepadanya, karena menurutnya, kalau mundur berarti khianat, dan bagi umat Islam ancamannya adalah neraka, karena termasuk ke dalam golongan orang munafik.
“Untuk menjalankan amanah ini, kalau kesiapan secara mental ya Bismillah. Sebab, ini kan sebenarnya kesempatan untuk berbuat, bermanfaat lebih luas, itu yang ada di benak saya. Satu sisi, ini sebagai amanah yang harus dilaksanakan, kalau mundur itu kan berarti khianat,” ungkap KH. Alfan.
Di sisi lain, kata KH. Alfan, mungkin sebuah keberkahan, karena selama ini dia berusaha untuk berbuat terbaik sejak datang ke kuningan di tahun 1997 dan mengajar ngaji anak anak di Desa Sembawa, yang kemudian menjadi madrasah hingga sekarang.
“Lalu, saat pindah ke Bojong Cilimus, masyarakat di sana juga menginginkan saya tetap disitu, sementara gubuk saya kan di Sembawa, sehingga tidak memungkinkan untuk tetap di Bojong, akhirnya atas dasar itu saya memunculkan Ar Ruhama. Jadi cikal bakal lahirnya Ar Ruhama itu di Bojong. Intinya, dimanapun saya berada, saya ingin berbuat, ingin bermanfaat,” kata Sekretaris Dewan Syari’ah PUI Kabupaten Kuningan itu.
Mungkin karena keberkahan itu, menurut KH. Alfan, kemudian kepercayaan semakin banyak menghampirinya. Hal itu terasa sejak di Husnul Khotimah, diawali dengan dipercaya menjadi Kepala Sekolah Tsanawiyah, Aliyah, sampai perguruan tinggi. Dimana, disaat yang bersamaan, pada tahun 2020 dia juga diminta menjadi Ketua Kaderisasi PKS Jawa Barat.
“Dan Alhamdulillah, sampai sekarang amanah sebagai Ketua Kaderisasi PKS Jawa Barat masih saya emban. Mungkin karena itulah, kemudian teman-teman Kader PKS melihat saya bisa dipercaya, begitu juga yang di wilayah menilai hasil dari tugas-tugas yang telah saya laksnakan, akhirnya memutuskan untuk mencalonkan saya,” ujarnya.
Secara pribadi, KH. Alfan mengaku, bahwa sesungguhnya dia juga merasa memiliki tanggung jawab untuk bisa membantu masyarakat, disertai keinginan mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat, dengan memanfaatkan kesempatan yang Allah berikan di lingkungan sekitarnya. Apalagi, Allah telah menganugerahi Negara Republik Indonesia itu sebagai negeri yang gemah ripah loh jinawi.
“Kita ingin melihat masyarakat ini berdaya, dan dalam Islam sudah dijelaskan, bahwa keberdayaan itu menjadi syarat untuk kita bisa baik. Sesungguhnya dalam rukun Islam ada zakat, itu semua kan adalah tuntutan untuk kita berdaya. Kemudian perintah untuk infak, wakaf, yang disertai dengan janji-janji Allah, akan dibalas sekian kali lipat, ini sebenarnya motivasi untuk kita berdaya,” ucap KH. Alfan.
Saat disinggung perihal kehadiran partai lain di luar PKS yang siap berkoalisi mengusung dirinya, KH. Alfan dengan lugas menjawab, bahwa sebenarnya itu tanggung jawab pimpinan DPD, namun dari informasi yang dia dapat sudah ada komunikasi dengan beberapa partai, bahkan sudah ada yang menyatakan siap, dimana dengan dukungan yang satu itupun sebenarnya sudah cukup untuk menjadi pengusung.
“Ya, tapi kan semuanya juga ingin maju dan menang, supaya apa yang kita gagas bisa terlaksana. Dan itu sedang dikomunikasikan dengan yang lain. Namun menurut saya, selama kita mau berjuang untuk membangun dengan memanfaatkan potensi yang telah Allah berikan, mari kita bersama sama membangun Kuningan ke arah yang lebih baik,” tandasnya. (Yud’s)