Kuningan – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten gelar acara Gerakan Panen Raya Padi Musim Tanam (MT) 1 dan Gerakan Tanam Padi Serentak Musim Tanam II Tahun2024 di Desa Garukgak, Kecamatan Ciawigebang, Rabu (3/4/2024).
Kegiatan yang dibuka oleh Pj. Bupati Dr. Drs. H. Rd. Iip Hidajat, M.Pd itu, menurut Kepala Diskatan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, dilaksanakan guna memastikan ketersediaan stok, pasokan, dan harga pangan bagi masyarakat, serta demi meningkatkan produksi padi di Kabupaten Kuningan.
Menurut Wahyu, berdasarkan data statistik pertanian tahun 2024, Kabupaten Kuningan memiliki luas tanam pada bulan Januari yang akan dipanen pada bulan April 2024 seluas 12.393 Ha. Dengan rincian, panen untuk minggu I seluas 782 Ha, minggu ke II seluas 2.311 Ha, minggu ke III seluas 3.427 Ha, dan ke IV 5.873 Ha.
Adapun total tanam Januari sampai Maret 2024, kata Wahyu, seluas 20.770 Ha, yang sisanya akan di panen pada bulan berikutnya. Dan dirinya mengaku, sangat berharap, semua tanaman tersebut dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat bahkan bisa surplus.
“Gerakan Panen Raya Padi dan Tanam Padi serentak ini merupakan wujud nyata sinergi antara pemerintah, petani, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Melalui kolaborasi yang kuat, kami optimis dapat mencapai target produksi padi yang lebih tinggi, serta bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya.
Sementara, Pj. Bupati Kuningan, Dr. Drs. H. Rd. Iip Hidajat, M.Pd bersama Sekretraris Daerah Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, Forkopimda, Ketua TP-PKK Kabupaten Kuningan, Kepala SKPD, dan Perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat melakukan prosesi pembukaan dengan pemukulan kentongan secara serempak, dilanjutkan pemotongan padi secara simbolik.
Saat menyampaikan sambutan, Iip mengungkapkan, kondisi iklim ekstrim el nino dan la nina, serta krisis pangan dunia mengakibatkan terjadinya fluktuasi harga bahan pangan pokok strategis, salah satunya beras yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi, sehingga berdampak pada penurunan daya beli masyarakat dalam mengakses kebutuhan pangan pokok.
“Untuk itu mari kita antipasi bersama, salah satunya melalui gerakan panen raya dan gerakan percepatan tanam yang dapat membantu meningkatkan ketersediaan produksi beras dan menstabilkan harga bahan pangan, khususnya beras di Kabupaten Kuningan,” ungkap Iip.
Kabupaten Kuningan cukup potensial dalam optimalisasi tata kelola pertanian. Iip melihat hal itu berdasarakan data pada tahun 2023, dimana tanam padi di Kuningan seluas 56.679 hektar dengan produksi beras mencapai 224.593 ton.
“Kebutuhan beras tahun 2023 sebesar 129.791 ton, sehingga kita ada surplus 94.802 ton. Mudah-mudahan panen tahun 2024, kita masih bisa surplus melebihi tahun 2023, agar Kabupaten Kuningan mampu berkontribusi terhadap target produksi nasional. Saya meyakini itu, karena Kuningan memiliki sumber daya alam yang memadai sebagai daerah agraris,” tutur Iip. (Yud’s)