Bandung – Sebagai upaya menekan angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan lalu lintas, Polda Jawa Barat kerahkah 2.600 personel untuk melaksanakan Operasi Keselamatan Lodaya 2024, yang akan berlangsung selama 14 hari, dari tanggal 4 hingga 17 Maret 2024.
Hal itu diungkapkan Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast, didampingi Dirlantas Kombes Pol Wibowo, seusai apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Lodaya 2024, di Polda Jabar, Sabtu (2/3/2024).
“Sasaran utama operasi yakni para pelanggar aturan lalu lintas yang berisiko mengganggu keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran (kamseltibcar),” ungkap Abast.
Dikatakan Abast, melalui Operasi Keselamatan Lodaya 2024, diharapkan dapat membangun kesadaran seluruh masyarakat dan stakeholder terkait untuk bahu membahu meningkatkan kesadaran dan keselamatan lalu lintas di jalan. Mengingat, berdasarkan data, angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Jabar tinggi.
“Pada 2023, terjadi 9.014 kasus kecelakaan lalu lintas fatal yang mengakibatkan 3.213 orang meninggal dunia, 624 orang luka berat, dan 9.866 orang luka ringan,” katanya.
Abast memaparkan, dalam pelaksanaan operasi tersebut, petugas mengedepankan tindakan simpatik, persuasif dan humanis kepada masyarakat pengguna jalan. Dengan personel yang dilibatkan dalam operasi sebanyak 2.600 orang, terdiri atas 532 personel Satgas Polda Jabar dan 2.068 personel polres jajaran.
Tujuan Operasi Keselamatan Lodaya 2024 yang digelar serentak di seluruh daerah di Jabar ini, pertama meningkatkan disiplin dan kepatuhan masyarakat dalam berlaku lintas. Kedua, menurunkan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas. Ketiga, menurunkan angka pelanggaran lalu lintas dan terwujudnya situasi Kamseltibcar lalu lintas yang aman, nyaman dan selamat.
“Konsep operasi kepolisian bidang lalu lintas tahun 2024 saat ini tentu mengedepankan giat preventif 40 persen, giat preentif 40 persen dan giat penegakan hukum 20 persen, yaitu dengan menggunakan etle status dan mobile serta blanko teguran. Hal ini dulakukan, tentunya guna mewujudkan Kamseltibcar Lantas yang aman dan selamat,” papar Abast.
Target Operasi Keselamatan Lodaya 2024 itu, menurut Abast, menekan atau mengurangi jumlah lakalantas dan korban fatalitas, angka pelanggaran lalu lintas menurun, dan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.
“Sasaran Operasi Keselamatan Lodaya 2024 ini, kendaraan bermotor roda dua dan roda empat yang menggunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi, kendaraan yang tidak standard dari pabrikan, seperti menambah panjang rangka atau mengubah spek, kendaraan pribadi menggunakan sirine, rotator, atau strobo yang bukan peruntukannya. Kemudian, TNKB tidak sesuai aturan atau spesifikasi teknis, serta penggunaan helm SNI, baik untuk pengendara motor maupun yang dibonceng,” jelasnya.
Abast menjelaskan, dalam bertingak menggunakan cara preemtif dengena penyuluhan, penyebaran himbauan lalu lintas melalui media cetak, media sosial, dan media elektronik. Kemudian preventif, berupa giat pengaturan penjagaan pengawalan dan patroli. Petugas juga melakukan pengawasan dan pengendalian serta pelayanan masyarakat.
“Polda Jabar melaksanakan pencanangan aksi keselamatan di jalan. Ini merupakan kegiatan terpusat yang telah diperintahkan oleh Korlantas Polri untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap keselamatan di jalan,” jelasnya. (Yud’s)