Kuningan – Kesuksesan luar biasa warnai gelaran perdana Festival Durian 2024 yang merupakan salah satu bagian dari Calendar Of Event Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, dan diselenggarakan di Desa Wisata Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Sabtu (24/2/2024).
Hal itu terbukti dengan antusiasme kehadiran ribuan masyarakat pada perhelatan yang berlangsung dari jam 09.00 WIB, dengan menyajikan 6 ribu durian asli lokal Kuningan, serta berbagai jenis buah dan makanan lokal, sekaligus dihibur live music, tarian tradisional, Kampung Kuliner, juga tak ketinggalan aneka produk ekonomi kreatif.
Pejabat Bupati Kuningan Dr. Drs. H. Rd. Iip Hidajat, M.Pd seakan bernafas lega, karena menurutnya Festival Durian 2024 yang merupakan kegiatan pertama dari 23 program dalam Calendar Of Event yang dirancang Pemda Kuningan selama kurun waktu tahun 2024 mendapatkan respon positif dari masyarakat, juga menuai kesuksesan.
Dia berharap, kegiatan tersebut mampu mengangkat dan memperkenalkan durian, juga buah-buahan varietas unggul lokal yang ada di Kabupaten Kuningan, seperti nangka dulang, jambu kristal, salak, buah naga, rambutan walahar, melon e-quanik, apel ganjen (kesemek), dan lainnya.
“Selayaknya kita bersyukur kepada Allah SWT, yang telah menganugrahi alam Kuningan demikian indah dan subur ini dengan cara merawat, agar tetap lestari, serta memanfaatkannya secara bijak untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Iip.
Diterangkan, ada beberapa tujuan dan manfaat yang bisa didapat dari Festival Durian diantaranya, mengangkat pariwisata Kabupaten Kuningan, khususnya Desa Wisata Cibuntu, juga desa-desa lainnya di Kecamatan Pasawahan yang memang memiliki daya tarik wisata.
Melalui Festival Durian tersebut, kata Iip, lahir diversifikasi olahan durian, seperti ice cream, durian kocok, kue durian yang diproduksi oleh insan-insan kreatif, pada anak muda Kuningan. Selain itu, juga memperkenalkan produk ekonomi kreatif, serta kuliner Kuningan berupa produk olahan dan buah-buahan unggulan.
Untuk itu Iip meminta, agar dengan adanya Festival Durian 2024 para stakeholder, para pelaku usaha pariwisata dapat berkolaborasi, serta bekerjasama untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Kuningan kedepan. Karena dia meyakini, festival itu juga akan berdampak pada optimalisasi pemanfaatan dan berfungsinya Terminal Wisata Paniis yang telah diresmikan sejak bulan November 2021.
“Mengingat titik pemberhentian mobil di terminal dan selanjutnya wisatawan akan dijemput dengan menggunakan mobil wisata. Maka hal ini akan memberikan kesan yang sangat baik bagi para wisatawan,” kata Iip.
Momen bersejarahpun tertoreh, dimana dalam kesempatan itu dilaksanakan Memorandum Of Understanding kerjasama nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Kuningan dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP-RI).
Nota kesepahaman itu, menurut Kepala BPIP-RI, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA. PH.D, berisi mengenai Pembinaan Pancasila di Kabupaten Kuningan, serta ditujukan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ideologi Pancasila dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, demi membangun ekonomi rakyat.
“Salah satu program kami adalah Pancasila dalam tindakan. Hal ini dalam mengimplementasikan, serta membangun ekonomi pancasila. Dimana, pemerintah daerah berkolaborasi dengan masyarakat untuk memadukan potensi lokal seni dan budaya, dikemas menjadi sebuah pagelaran yang menghasilkan ekonomi kreatif, demi meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Yudian.
Acara dilanjut dengan penandatanganan MOU oleh Pj Bupati Kuningan dan Kepala BPIP-RI. Turut hadir Forkopimda Kuningan, Bupati Terdahulu H. Acep Purnama, Kepala BI Cirebon, Ketua TP PKK, 11 Bupati/Wali Kota se-Jawa Barat atau yang mewakili, dan para kepala SKPD Kabupaten Kuningan. Setelah itu dilanjut menyantap durian yang telah disediakan oleh panitia. (Yud’s)