Dedi, S.Pd, atau lebih akrab di panggli “Pa Nded “ adalah salah satu sosok yang jarang tersorot oleh media atau dikenal oleh pemerintah. Namun, siapa sangka, banyak inovasi yang dia ciptakan, mulai dari pembuatan kosentrat ternak, pembuatan vaving blok dari limbah plastik, kompor oli, kompor biomassa, dan pembuatan alat bakar sampah portable tenaga cell surya. Selain itu, Dia adalah seorang penggajar di SMKN 1 Kuningan yang telah menciptakan pupuk organik dari bahan alami untuk mengubah wajah pertanian di desanya, tanpa pernah mendapat bantuan atau dukungan dari pihak manapun.
Membuka Jalan dengan Inovasi
Bapak dua anak yang tinggal di Rt. 01/01, Dusun Puhun, Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan ini memulai perjalanan inovasinya dari kebutuhan mendesak di sawahnya sendiri dan melimpahnya bahan untuk membuat pupuk organik. Tanah yang semakin kurang subur dan biaya pupuk kimia yang semakin meningkat mendorongnya untuk mencari solusi alternatif. Dengan pengetahuan yang ia dapatkan dari bangku sekolah dan eksperimen pribadinya, Dedi mulai mengembangkan pupuk organik dari bahan-bahan yang ada disekitarnya seperti limbah peternakan, limbah pertanian, limbah pasar, dan limbah rumah tangga.
Perjuangan Tanpa Dukungan
Meskipun memiliki hasil yang menjanjikan, perjalanan Dedi tidaklah mudah. Ia harus menghadapi tantangan ekonomi dan teknis untuk mengembangkan produksi pupuk organik secara besar-besaran. Di tengah ketiadaan bantuan atau dukungan dari pemerintah atau lembaga lainnya, Dedi terus bertekad untuk melangkah maju dengan modal semangat, pengetahun, dan keinginan untuk membantu petani-petani di desanya.
Mengubah Paradigma Pertanian
Keberhasilan Dedi dalam menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi telah mengubah paradigma pertanian di Desa Pamulihan. Semakin banyak petani yang tertarik dan terinspirasi untuk mengikuti jejaknya. Dengan menggunakan pupuk organik buatannya, petani merasa terbantu dengan langka dan susahnya mendapatkan pupuk subsidi saat ini. Pupuk buatan Dedi ini kualitasnya setara dengan pupuk kimia dan yang lebih mengembirakan, dosisnya pun sama dengan pupuk kimia pada umumnya, sehingga bisa menghemat biaya produksi sampai 70 %, menghemat tenaga angkut, dan tenaga untuk memupuk. Dari segi hasil tidak usah dipertanyakan lagi, petani merasa puas dengan hasil panen yang didapatkan selama ini.
Tantangan dan Harapan
Meski belum pernah mendapat perhatian dari pemerintah atau lembaga lainnya, Dedi tetap berjuang dengan keyakinan bahwa inovasinya dapat membawa manfaat besar bagi masyarakatnya. Ia bermimpi untuk melihat Desa Pamulihan menjadi contoh pertanian organik yang sukses dan berkelanjutan di Kabupaten Kuningan.
Menginspirasi Generasi Muda
Lebih dari sekadar seorang pendidik, Dedi adalah sosok inspiratif bagi generasi muda di desanya. Dengan dedikasinya dan semangat pantang menyerahnya, ia membuktikan bahwa perubahan yang signifikan dapat dimulai dari tindakan sederhana di lingkungan sekitarnya.
Dedi, sang inovator pembuat pupuk organik dari Desa Pamulihan, adalah contoh nyata bahwa perubahan besar tidak selalu harus datang dari institusi besar atau dana yang melimpah. Dengan tekad, kegigihan, dan cinta terhadap pertanian, ia telah memberikan sumbangan berharga bagi kemajuan pertanian dan kesejahteraan masyarakat di desanya. Dedikasinya yang tanpa pamrih dan semangatnya yang membara memberikan harapan bagi masa depan pertanian organik di Pamulihan. (***)
Mudah-mudahan bisa menginpirasi para petani untuk beralih kepertanian organik.
Aamiin YRA