Menebar Harum Dunia Pariwisata Kuningan Melalui Event Akbar Festival Buah Durian

Berita Wisata Seni & Budaya

Kuningan – Sebuah event akbar nan unik akan segera tergelar dalam rangka lebih membumingkan dunia pariwisata Kuningan, digagas Bidang Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata (Ekraf dan IP), Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dalam kemasan “Festival Durian 2024”, dengan mengambil lokasi di Desa Wisata Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, tanggal 24 Februari 2024 mendatang.

Festival Durian, menurut Kepala Bidang Ekraf dan IP Disporapar Kuningan Dading Fajarudin, S.Si, merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan di Kabupaten Kuningan, dan bukan semata-mata bicara masalah buah durian, tetapi erat kaitannya dengan Bidang Ekraf dalam upaya menggaungkan pariwisata Kuningan, kususnya di Desa Cibuntu yang merupakan desa wisata dengan kekuatan kentalnya kearifan lokal, dan fasilitas memadai, sekaligus sebagai salah satu desa penghasil durian terbaik di Kabupaten Kuningan.

“Kenapa saya sebutkan tentang hubungannya dengan Bidang Ekraf, karena kita tidak bicara buah duriannya saja, nanti kita juga akan tampilkan disana diversifikasi produk turunan dari durian itu sendiri, seperti kue durian, keripik durian, kebab durian, hingga es krim durian. Nah ini yang dimaksud dengan produk ekraf itu sendiri,” ucap Dading.

Dading menuturkan, Konsep yang akan ditawarkan mengambil sebuah motor tagline lebih kepada berwisata di Desa Cibuntu, dengan sajian situs, kolam renang, air terjun, sambil makan durian, dan buah-buahan lokal lainnya yang ada di Kuningan, seperti nangka, jambu kristal, kesemek atau aple gangjen, salak, buah naga, rambutan, mangga, dan melon premium.

Selain buah-buahan, diperkenalkan juga kuliner lokal, serta karya karya produk ekonomi kreatif dan UMKM, juga Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat, mulai beca, papais monyong, peuyeum, gemblong, olahan ubi, hingga oleh-oleh kerajinan seperti gantungan kunci. Termasuk makanan berat, semisal bakso, di tempat kuliner yang sudah disiapkan khusus oleh panitia.

“Kita memang akan melibatkan pihak disini, termasuk mojang jajaka dan para seniman. Dimana dalam gelaran yang mengambil waktu tanggal 24 Februari, atau puncak panen durian di Desa Cibuntu itu para pengunjung akan larut dalam sensasi kemasan acara berbeda, mulai tarian penyambutan saat mereka datang, lalu saat menikmati makan durian dan sajian menu lainya di keindahan panorama pariwisata, diiringi musik jazz, serta etnik Sunda modern,” tutur Dading.

Termasuk, kata Dading, dalam kemasan layout, yang dia rencanakan senyaman mungkin, dengan memplot dua area, satu untuk pasar buah lokal, satunya lagi area festival yang dibanderol harga Rp. 185 ribu per-paket untuk satu orang, dengan rincian, paket makan durian sepuasnya, paket home stay, paket kemping, dan offroad.

“Kalau orang bicara mahal dan murah itu tergantung, tapi yang pasti harga ini sudah termasuk PPN, jadi kita ingin dalam event kali ini, kita juga memikirkan bagaimana pemasukan asli daerah, atau PAD hadir disitu. Jadi, intinya harga-harga tersebut sudah termasuk PPN, karena mulai saat ini kita akan coba menggarap event setidaknya ada feedback pada pemerintah daerah melalui PAD itu sendiri,” katanya.

Dalam pengelolaan event tersebut juga, lanjut Dading, pihak panitia bekerjsasama dengan Bumdes Desa Cibuntu, dimana mulai dari link pendaftaran, penentuan harga tiket, hingga masuknya uang pendaftaran ditrasfer melalui BRI atas nama Bumdes. Sedang dari pihak Disporapar sendiri, tinggal menyediakan logistik, hiburan, serta keperluan penunjang festival lainnya.

Dading menegaskan, jika Festival Durian yang rencananya akan dihadiri Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), BPIP, Gubernur Jabar, artis artis asal Kuningan, seperti Syam Bimbo dan Maudi Kusnaedi itu merupakan hajat bersama, bukan cuma milik Disporapar, tetapi masyatakat Kabupaten Kuningan, yang diharapkan menjadi sebuah barometer event.

“Event ini diharapkan menjadi role model yang tak hanya bisa menghadirkan banyak orang, tetapi sebuah event berkualitas, dimana semua menjadi indah, punya kesan, punya cerita, oh saya sudah makan durian enak sambil menikmati keindahan wisata di Kuningan. Mari bersama sama, kita sambut tamu tamu wisatawan yang datang ke Kuningan,” tandasnya. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *