Cirebon – Cerita malang dialami Mustofa (24), penyandang tuna netra asal Bekasi, seusai mengikuti pertemuan di Indramayu dirinya terpisah dari rombongan, dan itu membuatnya bingung, serta sempat terlunta-lunta tak karuan arah.
Hal itu terjadi, bukan hanya karena sudah suratan dia tidak bisa melihat, tetapi juga Mustofa tidak memahami kondisi wilayah Indramayu, sehingga ketika usai bersama rombongannya dari Bekasi turut serta menjadi bagian dari acara pertemuan para penyandang tuna netra, dan saat hendak pulang dia tertinggal akhirnya hanya bisa berspekulasi untuk naik kendaraan umum.
Parahnya lagi, ternyata mobil yang dia tumpangi menuju arah Cirebon, otomatis saat diturunkan dari kendaraan yang ditumpanginya di Pasar Pasalaran Weru, bukan titik terang yang didapat, namun Mustofa semakin merasa tidak karuan, dan hampir putus asa.
Beruntungnya, dari Pasar Pasalaran Weru dia dihantarkan oleh tukang becak ke Kantor Polsek Weru, dan disana dia bertemu dengan salah satu Bhabinkamtibmas Polsek Weru, Polresta Cirebon, Bripka Mujahidin, yang hatinya langsung tersentuh saat melihat kondisi Mustofa.
Mustofapun langsung diajak ke salah satu warung makan terdekat oleh Bripka Mujahidin, serta saat Mustofa dengan lahapnya menikmati sajian makanan yang terhidang, karena hampir seharian didera rasa lapar, Bripka Mujahidin mengajak Mustofa berbincang-bincang untuk menanyakan alamat, dan kronologis kejadian sehingga dia bisa terpisah dari rombongan.
“Sok sekarang habiskan dulu makannya, nanti saya titipkan ke bus jurusan Bekasi, supaya bisa kembali pulang ke rumah,” ujar Mujahidin.
Mustofa mengangguk, dengan raut muka yang tak bisa menyembunyikan keterharuannya. Lalu, seakan bergumam pelan, terdengar ucapan terima kasih sangat tulus untuk anggota kepolisian yang usianya masih terbilang muda itu.
Usai Mustofa makan, Mujahidin langsung membawanya ke pinggir jalan raya, lalu menghentikan bus jurusan Bekasi, dan kepada awak bus dia menitipan Mustofa, agar diantarkan hingga tempat tujuan tanpa dikenai ongkos perjalanan.
“Nitip ya, tapi tolong jangan dimintai ongkos, kasihan,” ucap Mujahidin kepada supir dan kondektur, sambil membantu menaikan Mustofa ke bus antar kota antar provinsi (AKAP) tersebut. (Yud’s)