Kuningan – Gelaran yang menghadirkan jejak-jejak artistik Rapublik Sendal Jepit dengan Presiden Asep Dheny, sang maestro seni lukis kebanggaan Kuningan berlabel “Serupa Sekata Pameran Republik Sendal Jepit” dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan Dr. Elon Carlan, S.Pd, M.MPd, di lokasi Abi Homestay, Perumahan Griya Wisata, Blok B1, No. 10, Bandorasawetan, Kecamatan Cilimus, Sabtu malam (16/12/2023).
Kentalnya nuansa eksentrik khas para seniman dan budayawan yang tersaji diantara keasrian Abi Homestay dalam opening ceremony itu selain dihadiri Kadisporapar didampingi Kabid Ekraf dan Inpar Dading Fajarudin, S.Si, juga tampak pelukis dari Garut Asep Chaerullah pemilik Rumah Indonesia Bahagia, Deden, Nia Z yang merupakan kakak kandung dari artis Mulan Jameela, juga para pelukis dari Jakarta, Bandung, Cirebon, Bekasi, serta tuan rumah Kuningan.
Keunikan semakin kuat terasa saat prosesi pembukaan seluruh rangkaian kegiatan pameran, dimana sebagai penandanya dilakukan tepukan sendal jepit oleh seluruh tamu undangan yang hadir, dengan iringan musik temporer dari DNR.
Dijelaskan Asep Dheny, gelaran Serupa Sekata Pameran Republik Sendal Jepit dilangsungkan dari tanggal 16 hingga 18 Desember 2023, dengan diisi berbagai kegiatan diantaranya, pameran lukisan, seni instalasi, fotografi, film performance art, diskusi fotografi dan film, screening film, dan dialog budaya.
Asep memperinci, acara yang akan berlangsung mulai Sabtu sampai Senin (16-18/12/2023) itu diawali dengan Pembukaan Pameran Karya, pada Sabtu (16/12/2023) pukul 19.00-21.00 WIB yang berisi kegiatan performance art Asep Dheny, performance art Agun M. Abul, Minggu (17/12/2023), pukul 19.00-21.00 WIB Diskusi dan Screeming Film, diisi dengan performance art Asep Dheny berkolaborasi dengan musisi handal asal Kuningan, gitaris Band Kapten, Pupun Dudiyawan, lalu all about film bersama Forum Film Kunngan.
Sedangkan untuk hari terakhir, atau Senin (18/12/29023) dimulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB ngobrol fotografi, pukul 19.00-21.00 WIB Dialog Budaya, diisi dengan Tari Topeng Losari, dan bicara budaya bersama Embi C. Noor, dan Yusuf Obelet, dengan moderator Pandu Hamzah, hingga akhirnya penutupan rangkaian kegiatan pada pukul 21.00 sampai 21.30 WIB dengan performance art Asep Dheny.
“Rangkaian kegiatan ini merupakan pameran yang menghadirkan jejak-jejak artistik Rapublik Sendal Jepit dalam melangkah dari sebuah proses ke proses lainya. Dimana proses ini memperlihatkan benang merah dari sebuah penemuan, perenungan dan penelitian yang diimplikasikan ke dalam karya, mulai dari seni lukis, seni instalasi, seni photografi, dan seni film. Dimana intinya, langkah adalah pertanyaan yang harus dijawab dengan perjalanan,” jelas Asep.
Apresiasipun disampaikan Kepala Disporapar Kabupaten Kuningan Dr. Elon Carlan, S.Pd, M.MPd pada konsistensi Asep Dheny sebagai seniman, terutama dalam dunia lukis, dan dengan digelarnya acara “Serupa Sekata Pameran Republik Sendal Jepit” merupakan bukti betapa Asep tak tergoyahkan untuk terus berkarya.
Bahkan, Elon menawarkan, sebagai Kadisporapar untuk memfasilitasi agar Asep bisa memamerkan karyanya di hotel hotel berbintang yang ada di Kuningan, dimana diantara hotel bintang 3 dan 4 di Kuningan saat ini mulai ramai dikunjungi turis asing, seperti di Bintang 4 Santika.
“Dengan kewenangan kami di Disporapar, kami bisa meminta kepada pihak hotel agar memberikan ruang kepada Asep Dheny untuk memamerkan karyanya, supaya bisa semakin dikenal oleh para wisatawan bahwa Kuningan juga memiliki seniman yang hebat, kemudian jika menyukai karya tesebut dipastikan akan membelinya, ini kan menjadi keuntungan untuk kang Asep,” ujar Elon.
Serta, lanjut Elon, upaya lain akan dilakukan untuk Asep dan para seniman lainya agar bisa berkembang dan menuai hasil dari karya karyanya. Yang terpenting, pemerintah harus hadir untuk mensupport para seniman tersebut dalam berkreasi.
Sementara, Kabid Ekraf dan Inpar Dading Fajarudin, S.Si menambahkan, bahwa Komunitas Republik Sendal Jepit adalah salah satu dari sekian banyak generasi, atau komunitas kreatif yang hebat dan berkembang di kabupaten Kuningan.
“Dan ini adalah awal dari sebuah proses untuk mewujudkan mimpi mereka, Buat dengan hati, membangung dengan pikiran dan kreatifitas, dimana kreatifitas membutuhkan keberanian untuk melepaskan kepastian,” tandas Dading. (Yud’s)