Sambutan Warga Kuningan Tak Terbendung Menyambut Anies Pulang Kampung

Berita Parlementer Ragam

Kuningan – Sejak pagi rumah H. Anies Rasyid Baswedan di Jalan Apidik, Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten Kuningan, Jawa Barat disesaki masyarakat yang ingin bertemu langsung dengan putra daerah yang saat ini mencalonkan sebagai Presiden RI nomor urut 1 berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.

Bukan basa basi, kedatangan Anies yang merupakan asli kelahiran Kuningan 7 Mei 1969 itu memang menjadi momen yang luar biasa bagi warga di lereng timur Gunung Ciremai tersebut, hal itu terlihat dari seluruh rangkaian kegiatan napak tilas dalam perjalanan pulang kampungnya, antusiasme sambutan masyarakat tidak terbendung, hingga ruang gerak Anies seakan sedikit mengalami kesulitan, akibat tak hanya di lokasi singgah, bahkan sepanjang rute perjalananpun diwarnai dengan kerumunan masyarakat, yang ingin melihat langsung idola mereka.

Inisiator Gerakan KITA (Kritis, Integritas, Transparan dan Akuntabel), sekaligus Anggota Legislatif DPRD Kabupaten Kuningan dari PKS Ikhsan Marzuki memaparkan, selain pulang kampung mengunjungi orang tuanya, Anies juga menggelar kegiatan kampanye di empat titik kunjungan, pada Sabtu (9/12/2023).

Kegiatan pertama, menurut Ikhsan, dilakukan Anies dengan mengunjungi Pasar tertua di Kuningan, Pasar Kepuh. Di Pasar Kepuh Kuningan Anies meninjau langsung kegiatan para pedagang untuk menangkap persoalan yang dirasakan para pedagang. Masalah utama yang dihadapi para pedagang lesunya kegiatan transaksi pedagang akibat kenaikan harga hampir di semua jenis barang.

Untuk menjawab persoalan tersebut, kata Ikhsan, Anies menawarkan solusi yang diberi nama Pasar AMIN. Menurutnya, kata AMIN adalah singkatan dari Alhamdulillah laris, Modalnya gampang, Irit biayanya, dan Nyaman tokonya.

“Khusus terkait dengan akses permodalan, Anies mengakui bahwa saat ini hanya usaha besar yang cenderung mudah mendapatkannya. Sementara, usaha kecil sangat sulit. Untuk itu, Anies ingin melakukan perubahan di situ, dengan mengembangkan dan membesarkan usaha kecil, tanpa mengecilkan usaha besar yang sudah ada,” kata Ihksan.

Sementara, saat kunjungan kedua, tepatnya di petilasan rumah tokoh dan ulama Kuningan, Eyang Hasan Maulani di Desa Lengkong, Kecamatan Gaarawangi, di hadapan para ulama dan tokoh masyaratak, Anies sendiri mengungkapkan keinginannya memperjuangkan aspirasi para dzuriat Eyang Hasan Maulani untuk menjadikan tokoh Kuningan tersebut agar dapat diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.

“Selain memperjuangkan aspirasi para dzuriat Eyang Hasan Maulani, kami juga ingin memberikan perhatian lebih untuk pengembangan petilasan ini agar dapat menjadi tujuan wisata religi, sekaligus pusat informasi dan wadah untuk menyatukan ummat melalui pengembangan dan pelestarian semangat dan nilai-nilai perubahan yang diperjuangkan Eyang Hasan Maulani,” ungkap Anies.

Kunjungan ketiga, Anies menghadiri seminar di GOR Ewangga, Kuningan, dimana dalam kesempatan itu, dihadapan ribuan orang peeserta seminar Anies memberikan motivasi dalam meningkatkan kapasitas diri.

“Menangkap dan memahami persoalan yang dihadapi masyarakat akan lebih memudahkan seseorang untuk mengimplementasikan program-program yang cocok untuk menjadi solusi dari masalah yang dihadapi,” ujar Anies, yang disambut dengan aplaus dari seluruh peserta seminar.

Anies menjelaskan, persoalan yang dihadapi masyarakat tidak selalu sama, sehingga diperlukan program-program yang berbeda, tidak bisa disamaratakan untuk satu daerah dengan daerah lain.

“Lahirnya program-program yang bervariasi ini hanya dapat lahir dari diskusi yang intensif dan mendalam dengan semua stakeholder. Dengan melibatkan stakeholder dalam mencari solusi tentu akan semakin meningkatan kapasitas dan potensi diri yang dimiliki,” jelas Anies.

Kunjungan keempat, Anies menghadiri acara tatap muka dan diskusi dengan para aktivis, budayawan, tokoh, di base camp pendiri AKAR (Aktivitas Anak Rimba) Maman Mezique.

Di base camp AKAR ini Anies menerima masukan terkait dengan harapan-harapan yang menjadi aspirasi para pegiat lingkungan, seniman, budayawan dan tokoh Kuningan. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *