Kabar Duka Dari Dunia Seni Budaya Kuningan, Sang Maestro Tarompet Dadang Bule Telah Tiada

Berita Wisata Seni & Budaya

Kuningan – Kabupaten Kuningan telah kehilangan seniman besarnya, Dadang Sudarsa, atau yang lebih populer dengan panggilan Dadang Bule, meninggal dunia dalam usia ke 65, pada Rabu malam (30/11/2023), sekitar pukul 23.00 WIB, di kediamannya, Kelurahan Citangtu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Menurut ketarangan Dani Fadillah, menantu Dadang, kepergian sang maestro terompet itu tidak memperlihatkan tanda-tanda sebelumnya, meskipun sempat ada masalah kesehatan, itupun hanya karena usia, seperti mulai kurangnya pendengaran dan penglihatan.

“Tidak ada penyakit berat, atau pertanda lainya. Sehingga tentunya kami sekeluarga sempat kaget, karena sebelum meninggal bapak masih menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasanya,” ungkap Dani saat dihubungi melalui hand phone oleh wisesamedia.com.

Dadang Bule, atau abah Dadang, dan tak jarang orang memanggilnya Dadang Bule dikenal sebagai salah satu tokoh seni budaya Kuningan, yang tak hanya piawai dalam meniup terompet seni kendang pencak, tetapi juga menguasai berbagai jenis musik sunda, seperti suling, kecapi, angklung, genjring dan lainya.

Selama ini Dadang merupakan orang yang konsisten dalam memelihara kelestarian kesenian daerah, namun dia tak mau sendirian menguasai berbagai alat seni, serta diundang untuk memainkannya pada setiap perhelatan, baik skala kecil, maupun tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. Dadang telah menularkan keahlianya pada generasi muda.

Di Sanggar Seni Wiyaga Putra Kuningan yang dirintisnya sejak puluhan tahun silam Dadang-pun tidak hanya melatih para remaja agar bisa memainkan alat kesenian seperti suling, calung dan angklung, namun diapun mengajarkan cara untuk membuat alat alat tersebut.

Sekarang tokoh seni budaya yang banyak berkiprah dengan karya bukan hanya kata itu telah tiada, meninggalkan torehan sejarah, dengan lahirnya para seniman muda untuk terus mempertahankan adat tradisi dari gempuran budaya asing. Dadang sangat pantas untuk dikenang, karena merupakan salah satu putra daerah terbaik yang pernah dimiliki Kuningan. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *