Kuningan – Ajat Sudrajat, S.Pd resmi dilantik sebagai Ketua Forum Komunikasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) menggantikan posisi ketua lama Nono Suhartono, atau lebih dikenal dengan panggilan Nono Karbon, dalam acara Serah Terima dan Pelantikan Kepengurusan FK Tagana Kabupaten Kuningan Periode 2023-2028, pada Sabtu (25/11/2023), yang berlangsung di Aula Pertemuan Lantai 2, Obyek Wisata J&J, Jalan Bojong-Linggarjati, Desa Bojong, Kecamatan Cilimus.
Menurut Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kuningan Diki Muspala Sidik, S.Pd, M.Si, Ajat dilantik secara langsung oleh Kepala Dinsos Dr. H. Toto Toharuddin, M.Pd, MH, setelah sebelumnya didorong, serta dipilih secara aklamasi oleh sekitar 96 orang anggota Tagana se-Kuningan, karena Nono tidak maju kembali untuk menjadi ketua.
“Dalam organisasi pergantian pengurus itu sudah biasa, sebagai langkah penyegaran, juga regenerasi. Pergantian masa jabatan kali ini dari periode sebelumnya yang diketuai oleh pak Nono, dilanjutkan pak Ajat menuju langkah periode 2023-2028. Pak Ajat sendiri semula merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen), sedangkan pak Nono sekarang menduduki posisi Penasehat,” ujar Diki.
Bersama dilantiknya ketua, dipaparkan Diki, dilantik pula kurang lebih 88 orang pengurus FK Tagana Kuningan, yang merupakan organisasi bersifat relawan, terdiri dari berbagai elemen dan unsur masyarakat, seperti guru, pedagang, pengusaha dan lain-lain. Dimana dalam pergerakannya, secara suka rela turun langsung membantu sesama yang terkena musibah bencana.
“Tanpa dibayar, secara suka rela mereka membantu saudara saudara kita, para korban bencana, baik yang berada di Kabupaten Kuningan, serta tak menutup kemungkinan di kabupaten lain, sesuai arahan FK Tagana Provinsi,” papar Diki.
Dicontohkan Diki, seperti pada kejadian bencana alam gempa bumi di Kabupaten Cianjur, selama satu bulan penuh Tagana Kuningan menurunkan anggota yang ahli masak dan membuat dapur umum di sekitar lokasi terdampak bencana. Alhasil, dari jerih payah, pengorbanan mereka, hingga rela mengeluarkan biaya sendiri itu diganjar dengan penghargaan dari Kementrian Sosial Republik Indonesia.
“Jadi, seperti PKH, BPNT, teman teman TKSK, pendamping PKH, posisi FK Tagana merupakan mitra Dinas Sosial di bidang kebencanaan,” papar Diki.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kuningan Dr. H. Toto Toharuddin, M.Pd, MH, seusai melantik ketua dan pengurus FK Tagana periode 2023-2028 menungkapkan, pihaknya ingin mencoba membawa Tagana memiliki sistem yang betul-betul terorganisir secara baik, dan dikelola secara profesional. Karena, Toto memandang, apabila satu organisasi baik tidak dikelola secara profesional, akan bisa dikalahkan oleh organisasi batil tapi dikelola profesional.
Toto juga menekankan, agar para relawan Tagana senantiasa positif thinking (berfikir positif), karena hebat tidaknya Tagana ke depan, tergantung mindset. Apalagi selama ini gerakan Tagana selalu melakukan perbuatan baik terhadap sesama, sehingga langkah itu pasti menjadi energi positif, yang akan menjadikan Tagana besar dan dicintai masyarakat.
“Tagana itu organisasi relawan yang luar biasa, disebutnya juga Taruna Siaga Bencana, artinya kapanpun rakyat membutuhkan kita berada di tengah-tengah mereka, dan itulah yang dinamakan sebagai sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya,” tandas Toto. (Yud’s)