Sekda Dian Kupas Intisari Kurikulim Merdeka Dalam Gelaran Pimda Nyawah

Berita Pendidikan

Kuningan – Sekretaris Daerah Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si hadir sebagai narasuber, dengan bahasan panduan bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, pentingnya pendidikan karakter dan akhlak, dan menyikapi perkembangan teknologi bagi siswa, pada kegiatan Program Pimpinan Daerah Menyapa Siswa di Sekolah (Pimda Nyawah) Episode 5 yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, di Aula SDN 17 Kuningan, Rabu (15/11/2023).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan U. Kusmana, M.Si menyebutkan, acara Pimda Nyawah yang diikuti para kepala dan guru SD, SMP, murid SD 17, serta 400 peserta lainya melalui zoom meeting itu digelar dalam rangka mendekatkan antara pemimpin daerah dengan warga sekolah, yakni murid dan pendidik.

“Sehingga dengan digelarnya acara ini, tidak hanya untuk menambah wawasan, pengetahuan bagi para pendidik dalam menghadapi perkembangan zaman, tetapi juga akan hadir suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar, serta tumbuhnya kenyamanan bagi para siswa,” ujar U. Kusmana.

Senada dengan U. Kusmana, saat menyampaikan pembahasan Sekda Dian menyampaikan, bahwa program Pimda Nyawah merupakan edukasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada guru dan siswa tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, budaya, dan lingkungan sekolah.

Menurut Dian, saat proses belajar mengajar, semua sudah terbiasa dengan metode klasik, guru bicara, murid mendengarkan. Dalam Kurikulum Merdeka, diupayakan agar setiap siswa mencapai versi terbaik dari dirinya, dimana setiap murid memiliki keistimewaan masing-masing kecerdasan yang berbeda, dan guru harus mengenali potensi dari setiap murid dan mengembangkannya secara optimal.

“Sehingga adaptasi terhadap perubahan dalam penerapan Kurikulum Merdeka penting dilakukan, karena tantangan terbesar bukan hanya bagi siswa yang harus beradaptasi, tetapi juga para pendidik yang perlu mengubah paradigma dan metode pengejaran,” ucap Dian.

Pada kesempatan itu, Dian juga memberikan panduan bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, dia menekankan perlunya pemahaman mendalam, keterampilan yang baik, pengalaman pendidikan, kemampuan beradaptasi, serta kemampuan evaluasi dari para guru.

“Selain itu, diharapkan guru memiliki kreativitas tinggi dalam mengitegrasikan teknologi, terutama gadget dalam proses pembelajaran,” ungkapnya.

Dalam konteks penggunaan media sosial oleh anak-anak, menurut Dian, hasil survei mencengangkan, dimana sebanyak 87% anak-anak di Indonesia sudah mengenal media sosial sebelum usia 13 tahun. YouTube, WhatsApp, Instagram, Facebook, dan Twitter menjadi platform paling populer. Untuk itu Dian berpesan kepada guru untuk mengarahkan penggunaan gadget pada hal-hal positif yang dapat membimbing anak-anak.

Menyikapi hal tersebut, kata Dian, pendidikan karakter dan ahlak sangat penting, karena bagaimanapun jaman berubah, sebagai guru harus tetap mengajarkan sopan santun, budi pekerti, nilai-nilai agama, dan etiket pergaulan kepada siswa. Karena itu yang akan menjaga mereka di mana pun berada, bagaimanapun jaman berubah.

“Guna tercapainya tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, dibutuhkan sinergitas antara guru, orang tua, dan pemerintah daerah untuk  menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik,” kata Dian. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *