Kuningan – Sepekan sudah kawasana hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dilanda kebakaran, untuk memastikan kondisi perkembangan penanganan bencana, sekaligus untuk melakukan koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Kerhutla) tersebut Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dipimpin langsung Bupati Kuningan H. Acep Purnama lakukan kunjungan ke lokasi kejadian di Blok Batu Luhur, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Rabu (30/8/2023).
Peristiwa Karhutla di kawasan TNGC itu sendiri terjadi sejak Jumat (25/8/2023), dengan luas area yang terdampak mencapai 164,2 ha, dan pada Rabu (30/8/2023), sekitar pukul 17.00 WIB kobaran api yang melalap pepohonan, serta ilalang di Blok Pajaten berhasil dipadamkan tim gabungan.
Turut serta mendampingi Bupati Acep pada kegiatan koordinasi itu diantaranya, Sekda Kabupaten Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Kepala Pelaksana BPBD Indra Bayu, Kepala Desa setempat, Kepala BTNGC, Danramil, Kapolsek, dan pihak lainnya.
Apresiasi serta ucapan terima kasih disampaikan Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH, MH kepada semua pihak, yang telah berupaya keras, meskipun lelah, kurang istirahat, namun tetap semangat, dibarengi rasa kepedulian tinggi melakukan penanganan kebakaran.
“Agar ke depan tidak terjadi lagi kejadian serupa, akan dilakukan penelitian lebih lanjut. Dan paska peristiwa kebakaran ini, penting dilakukan reboisasi guna memulihkann kembali ekosistem yang ada. Disamping itu, mengingat dalam membangun hutan membutuhkan waktu yang lama, untuk itu saya mengajak, mari kita bersama-sama menjaga kawasan hutan,” ujar Acep.
Pada kesempatan itu, Kepala BPBD Kabupaten Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si lebih menekankan pada pentingnya peningkatan komunikasi yang sudah terjalin, agar penanganan bisa lebih dioptimalkan. Dan keterlibatan semua pihak menjadi potensi yang bisa dimaksimalkan dengan alur yang jelas, seperti saat ini sudah dibentuk Tim Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.
“Masukan dari kepala desa dan masyarakat, beserta diskusi dengan Kepala BTNGC menjadi bahan berharga dalam evaluasi Tim Gabungan penanggulangan kebakaran untuk pengelolaan pola penyebaran SDM, dan distribusi logistik, juga lainnya,” ucap Dian.
Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana memaparkan beberapa area hutan di lereng utara gunung Gunung Ciremai yang menjadi sasaran amukan si jago merah terebut.
Lokasi itu, kata Indra, diantaranya kawasan hutan Talaga Bogo, Batu Luhur, Batu Kuda, Batu Beuheungan, Tegal Bodas, Jalan Maling, Panjak Rama, Karang Dinding, Jalan Bukit Seribu Bintang, Bukit Kahiyang, Batu Sepur, Batu Luhur, Blok Cirendang, dan Blok Pajaten, yang semuanya berada dalam ketinggian 200 mdpl hingga 750 mdpl.
“Untuk penanganan bencana Karhutla ini melibatkan personil yang terdiri dari BTNGC, TNI, Polri, BPBD, Damkar, Satpol PP, masyarakat peduli api (MPA) Desa Setianegara, MPA Padaherang Kabupaten Majalengka, Ciremai Green, AKAR, relawan, BSB, dan CDK, serta pengelola ODTW,” kata Indra.
Dijelaskan Indra, tim gabungan disebar ke beberapa titik untuk melakukan upaya pemadaman menggunakan peralatan seperti jet shooter, selang atau pipa air, dan peralatan lainnya yang ada. Selain itu, mereka juga membuat sekat bakar. Upaya Tim Gabungan dalam penanganan kebakaran dimulai sejak Jumat, 25 Agustus 2023.
“Akhirnya, pada Rabu (30/8/2023), sekitar pukul 17.00 WIB lokasi kebakaran di Blok Pajaten berhasil dipadamkan oleh Tim Gabungan. Namun, Tim Gabungan hingga saat ini masih tetap melakukan penyisiran dan pemantauan lanjutan terhadap lokasi area kebakaran hutan TNGC tersebut,” jelas Indra. (Yud’s)