Kuningan – Jika mendiang Hana Nining masih hidup, mungkin sedikitnya akan merasa lega, dan tersenyum bahagia, karena salah satu mimpi idealisnya tentang kesempurnaan ekspresi kecintaan dalam berbangsa, dan bernegara, sekaligus wujud penghargaan terhadap pahlawan yang telah mewariskan kemerdekaan dari hasil tetesan keringat, air mata, darah, bahkan nyawa melalui perhelatan Gebyar 10.001 Merah Putih di tempat penuh sejarah milik Kuningan, Gedung Perundingan Linggarjati semakin disambut penuh suka cita oleh masyarakat, dan menuai kesuksesan tiap penyelenggaraanya.
Seperti diungkapkan Henny Kurnia Asih, Ketua Gebyar 10.001 Merah Putih ke-8 tahun 2023, satu persatu impian sang pelopor mulai terwujud, mulai dari semakin solidnya tim panitia, hingga suksesnya penyelenggaraan acara terlihat nyata.
“Meski masih ada cobaan, juga tantangan yang harus diterima, seperti adanya pencurian sekitar 15 lembar bendera merah putih oleh oknum tidak bertanggungjawab, tetapi secara keseluruhan acara, kami sangat puas, karena berjalan lancar dan sukses, hingga mendapat acungan jempol dari Bupati Kuningan H. Acep Purnama,” ungkap Henny, Kamis (24/8/2023).
Dan yang membuat dirinya semakin bangga, dukungan dari pemerintah daerah, serta berbagai elemen masyarakat, baik di daerah maupun pusat semakin menguat, sehingga mampu menebus rasa lelah, juga warna duka saat penyelenggaraan acara.
Seperti kehadiran dukungan nyata dari tokoh seperti, Deki Zaenal Mutaqin anggota DPRD Kabupaten Kuningan, Narendra Kiemas cicit dari sang Proklamator Ir. Soekarno, budayawan Yusuf Obelet, dan lainya, kata Henny, menjadi kekuatan tersendiri yang mampu menyulut sumbu motivasi langkah perjuangan timnya.
“Kemeriahan gelaran puncak acara yang terselenggara pada Minggu (20/8/2023) menjadi semakin membahana, dengan sajian tampilan seni budaya yang merupakan sumbangan ikhlas dari masyarakat Kuningan, khususnya Desa Linggarjati, juga kado istimewa dari bunda Eti, Ketua Anak Banjaran Rantau (ABR) yang menghadirkan Arie Academi 1 Indosiar,” kata Henny.
Untuk penyelenggaraan selanjutnya, seperti yang digagas dari awal, adanya regenerasi kepanitiaan, menurut Henny harus berjalan, dan itu tak hanya mengandalkan pengurus dan anggota dari 52 komunitas yang tergabung dalam Komunitas Kuningan Bersatu, tetapi juga melibatkan para pelajar.
“Harapan kami, dalam kepanitian ke depan diisi pula oleh para pelajar dari sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Kuningan. Dan kami dari Yayasan Jiwa Merah Putih akan memberi bimbingan, serta dukungan penuh untuk keikutsertaan mereka, sebagai realisasi dari upaya regenerasi,” tutur Henny. (Yud’s)