Penipu Mengaku Staf Sekda Kuningan Beraksi Di Ponpes Al Isbath Desa Jagara Kecamatan Darma

Berita Insiden

Kuningan – Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si merespon langsung laporan dari Kepala Desa Jagara, Kecamatan Darma Umar Hidayat, tentang percobaan aksi penipuan oleh orang yang mengaku bernama Hendrawan, serta mengklaim sebagai staf Sekda Kuningan, kepada Pondok Pesantren Al Isbath, Desa Jagara.

Diterangkan Kepala Desa Jagara Umar Hidayat, kejadian tersebut terjadi pada Selasa (22/8/2023), sekitar pukul 10.00 WIB, Ponpes Al Isbath kedatangan pria berpakaian rapi, dengan penampilan sopan. Awalnya pengurus Ponpes tidak curiga, karena penampilan pria yang mengaku bernama Hendrawan, serta menyebutkan bahwa dirinya merupakan staf Sekda Kuningan Dian Rachmat Yanuar itu performanya sangat meyakinkan.

Namun, kata Umar, kecurigaan mulai timbul, saat orang tersebut mengaku dirinya memberi tahu kepada  pengurus Ponpes ada bantuan dana yang akan diberikan, dengan jumlah tertulis di dalam proposal yang dia sodorkan. Tetapi, pihak Ponpes harus membayar terlebih dahulu, atau memberikan tebusan uang sebesar Rp. 20 juta, sebagai biaya awal, agar bantuan tersebut bisa cair.

“Karena merasa curiga, kami menyarankan agar pengurus Ponpes tidak memberikan uang, sebelum diverifikasi terlebih dahulu dengan pak Sekda. Lalu, kami menghubungi pak Sekda untuk memastikan kebenaran pengakuan pria tersebut,” kata Umar.

Ternyata saat dikonfirmasi, lanjut Umar, Sekda menyebutkan, bahwa di lembaganya tidak ada staf yang bernama Hendrawan, sekaligus tidak ada penawaran bantuan, apalagi yang harus ditebus terlebih dahulu dengan sejumlah uang. Dan setelah mendapatkan kepastian itu, pihak Ponpes menolak permintaan pelaku, serta langsung mengusir orang yang mengaku bernama Hendrawan tersebut.

Menanggapi permasalah tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si menegaskan, jika tidak ada stafnya yang bernama Hendrawan, dan tindakan yang dilakukannya merupakan aksi penipuan, dengan modus penawaran bantuan fiktif, yang jelas-jelas merusak nama baik lembaga yang dia pimpin.

“Saya merasa prihatin dengan upaya penipuan semacam ini, karena jelas-jelas merugikan masyarakat, sekaligus mencemarkan nama baik,” ungkap Dian.

Dengan kejadian ini, Sekda menghimbau kepada masyarakat, khususnya para kepala desa, pengurus Ponpes, dan elemen masyarakat lainnya, agar senantiasa berhati-hati terhadap upaya penipuan dengan modus serupa. Disamping itu, jika ada individu yang mengaku staf Sekda, atau pejabat lainnya, serta menawarkan bantuan dengan meminta sejumlah uang, jangan langsung percaya begitu saja, dan segera melakukan verifikasi terlebih dahulu kepada pemerintahan setempat.

“Sebaiknya masyarakat senantiasa waspada terhadap potensi penipuan, serta tidak ragu-ragu untuk melakukan verifikasi yang diperlukan sebelum mengambil langkah lebih lanjut. Saya berharap, kolaborasi antara masyarakat, pemerintahan desa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa lebih ditingkatkan lagi, karena ini penting dalam menjaga keamanan, dan ketertiban bersama,” tandasnya, (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *