Kuningan – Duakali kejadian kebakaran limbah potongan triplek dialami PT. Kaliaren Jaya Plywood, di Jl. Raya Caracas – Mandirancan Km 1, Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan pada Jumat (18/8/2023).
Diungkapkan Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan Mh. Khadafi Mufti, peristiwa pertama terjadi pada pukul 08.45 WIB, setelah pihaknya mendapat laporan dari Ira yang rumahnya berdekatan dengan lokasi melalui call center kantor UPT Damkar SatPol PP Kabupaten Kuningan ( 0232) 871113 / 08132269888, dan tiba di area kebakaran sekitar pukul 09.15 WIB.
“Setelah dilakukan upaya pemadaman selama 4 jam 5 menit, dengan menghabiskan air 6 tangki Damkar ditambah 2 tanki mobil air baku Linggarjati, atau total ±37 ribu liter, tepat pukul 13.20 WIB api-pun bisa diredam,” ungkap Khadafi.
Kemudian, lanjut Khadafi, pukul 19.55 WIB kembali didapat laporan, bahwa lokasi tersebut diterjang kobaran api susulan, dan dari pukul 20.30 WIB hingga pukul 21.40 WIB, 6 orang anggota Damkar dibantu Babinsa Desa Sampora, serta petugas keamanan (Security) PT. Kaliaren Jaya Plywood, dengan menghabiskan total 19.500 liter air dari 1 tangki Damkar, dan 2 tangki mobil air baku Linggarjati lagi-lagi berjibaku meredam amukan si jago merah.
Menurut Khadafi, diperoleh keterangan dari Yan Sumarna (34), Security PT Kaliaren Jawa Plywood, kejadian berawal dari adanya warga yang membakar sampah plastik dekat tumpukan limbah triplek, lalu merambat ke tumpukan limbah tersebut, pada Kamis (17/8/2023), sekitar pukul 06.00 WIB.
Lalu, selang 3 jam kemudian, atau pada pukul 09.00 WIB, penjaga Pos Pengamatan Gunung Api Ciremai yang kantornya tidak seberapa jauh dari TKP melihat kepulan asap dari tumpukan limbah triplek, dan langsung memberitahukan hal itu kepada Sahrul (21) Security PT Kaliaren Jawa Plywood, yang kemudian bersama sama melakukan pemadaman dengan alat seadanya, dan satu unit mobil tangki air baku Linggarjati. Tetapi, api yang disangka telah padam masih bergerak di bagian bawah limbah, serta menimbulkan kepulan asap hingga sore.
“Esok harinya, sekitar pukul 07.00 WIB api kembali menyala, sekaligus membakar sebagian lahan yang terdiri dari rumpun bambu, dikhawatirkan api semakin besar dan merembet ke bangunan, pada pukul 08.45 WIB ibu Ira yang rumahnya berdekatan dengan TKP melaporkan kejadian kebakaran itu pada pihak kami,” tutur Khadafi.
Dijelaskan Khadafi, setelah dilakukan pemeriksaan untuk memastikan api benar-benar padam, pihaknya selain memberikan edukasi dan memberikan pengarahan hukum kepada pihak PT Kaliaren Jawa Plywood, serta masyarakat di sekitar lokasi kejadian. Juga, mendorong pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan secara tuntas terhadap pelaku pembakaran sampah atau lahan agar hal serupa tidak terjadi.
“Apabila tidak dipadamkan kebakaran limbah triplek ini dapat meluas, dan kemungkinan akan merembet ke pemukiman di sekitar TKP, lalu membakar rumah warga, juga bisa membahayakan pengguna jalan. Sedangkan untuk membersihkan sisa pembakaran berupa asap, harus dilakukan pengerukan dengan beko. Saat ini juga, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran,” jelasnya. (Yud’s)