Pihak Balai TNGC Membenarkan Dafiar Akbar Pendaki Yang Hilang Di Jalur Pendakian Linggarjati Telah Ditemukan

Berita Insiden

Kuningan – Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Mamah Surahman melalui Humas Balai TNGC Ady Sularso membenarkan, Dafiar Akbar, atau Dafi (16), salah satu peserta acara pendakian tradisional dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 78 yang digelar Pemerintah Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan yang sempat dinyatakan hilang, telah ditemukan kembali pada Senin (7/8/2023), sekitar pukul 13.30 WIB.

Dalam siaran pers pada Senin (7/8/2023) Ady memaparkan, Pemerintah Desa Linggarjati mengajukan kagiatan pendakian tradisional dalam rangka perayaan HUT RI ke-78 melalui jalur pendakian Linggarjati, dengan jumlah peserta sebanyak 150 orang.

Rombongan, menurut Ady, mulai melakukan pendakian dengan start dari Pos Mata Air Cibunar, pada Sabtu (5/8/2023), sekitar pukul 08.00 WIB, lalu bermalam di transit camp Batu Lingga, dan melanjutkan perjalan menuju puncak (summit) hari Minggu (6/8/2023), pukul 03.00 WIB, dini hari.

“Mereka tiba di puncak pada Minggu (6/8/2023) pada pukul 07.00 WIB, serta langsung melakukan upacara, sekaligus pengibaran Bendera Merah Putih di puncak Ciremai. Usai itu, pada jam 09.00 WIB rombongan mulai turun dari puncak, tiba di basecamp Linggarjati pukul 18.00 WIB,” ungkap Ady.

Ketika dilakukan pengecekatan terhadap rombongan saat tiba di basecamp itulah, kata Ady, terkuak jika salah satu peserta yang bernama Dafiar Akbar yang akrab disapa Dafi (16), warga Rt. 006/002, Dusun 2, Desa Linggarjati belum tiba.

“Menyadari kondisi ini, pada pukul 19.00 WIB, sebanyak 20 orang langsung menyisir jalur pendakian Linggasana dan Linggarjati untuk melakukan pencarian, serta berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Kuningan, juga Pemerintah Desa Linggarjati. Namun, pencarian malam itu nihil, korban tidak dapat ditemukan,” kata Ady.

Dijelaskan Ady, setelah mendapat informasi hilangnya pendaki tersebut, Kepala Balai TNGC Maman Surahman langsung menginstruksikan supervisor, juga pendamping jalur pendakian untuk membantu melakukan pencarian terhadap korban, dan standbye di basecamp pendakian Linggarjati, dengan terus berkoordinasi dengan pihak terkait.

Sekitar pukul 13.30 WIB, Senin (7/8/2023), lanjut Ady, didapatkan informasi bahwa korban telah ditemukan oleh Cecep, petani dari Desa Bandorasa Kulon, di sekitar Blok Tegal Sumur, Kawasan BTNGC yang berbatasan dengan Desa Sayana, Kecamatan Jalaksana, kemudian Siswa SMKN 1 Cilimus jurusan pemasaran ini diajak ke rumah Cecep.

“Setelah itu, korban diantarkan pulang oleh Cecep, dan tiba di rumahnya sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah tiba rumahnya ini, korban menceritakan kronologis kejadian tersesat yang menimpa dirinya,” jelas Ady.

Ady menuturkan, didapat keterangan dari cerita korban, bahwa dia turun dari puncak kurang lebih jam 08.00 WIB, dan tidak mengikuti upacara du puncak Ciremai. Pada saat turun itulah, korban masuk jalur Linggasana.

Tetapi, ketika berencana kembali ke jalur semula, korban terjatuh ke jurang di sebelah kanan jalur Pendakian Linggasan. Karena tidak memungkinkan untuk kembali, korbanpun mengikuti jalur yang ada, namun nahasnya malah tersesat di hutan.

“Kondisi hutan yang gelap, dan tragisnya korbanpun tidak membawa senter, akhirnya korban tertidur sampai pagi. Saat waktu sampai pada pukul 06.00 WIB, korban kembali mulai mencari jalan turun, sampai akhirnya ditemukan oleh petani. Saat ini kondisi korban telah membaik, meski mengalami sedikit lecet-lecet pada tangan, dan kaki akibat terjatuh,” tutur Ady. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *