Kuningan – Sekitar 200 warga Dusun 2, bersama dusun lainnya di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, berkolaborasi dengan Panitia Gebyar 10.001 Merah Putih ke-8 gelar acara pendakian tradisional, sekaligus pengibaran 30 bendera Merah Putih dalam rangka peringatan HUT RI ke-78 di puncak Gunung Ciremai.
Diterangkan Panitia Pendakian Tradisional Didi A Permana, kegiatan itu dilepas Kepala Desa Linggarjati Unang Unarsan, serta dihadiri aparat desa setempat, Ketua Karang Taruna Desa Linggarjati, Katua Panitia Gebyar 10.001 Merah Putih Henny Kurnia Asih, Bhabinsa Desa Linggarjati Koramil 1510/Cillimus, serta perwakilan dari Badan Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), di Mata Air Pos Cibunar, Sabtu (5/8/2023), sekitar pukul 08.00 WIB.
“Kurang lebih 200 warga Dusun 2 bersama dusun lainnya di Desa Linggarjati, dan perwakilan dari Panitia Gebyar 10.001 Merah Putih ke-8, ditambah 20 orang panitia, serta kurang lebih 15 orang Ranger berangkat menuju puncak Gunung Ciremai via jalur Linggarjati untuk melakukan pendakian tradisional, sekaligus akan melaksanakan pengibaran bendera Merah Putih, dalam rangka memperingati HUT RI ke-78,” terang Didi, usai mendampingi Ketua Panitia Pendakian Tradisional Barna, dalam acara pelepasan di Cibunar.
Kegiatan Pendakian Tradisional warga Dusun 2 Linggarjati tersebut, kata Didi, merupakan agenda rutin yang telah dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut, dengan tujuan untuk turut serta melestarikan hutan, terutama menghadapi musim kemarau panjang, dengan langkah antisipasi kebakaran, juga membuktikan bahwa masyarakat Linggarjati tak hanya bangga memiliki jalur paling melegenda di Gunung Ciremai, tetapi merekapun mampu mengarunginya, tak kalah dengan pendaki-pendaki ulung dari luar daerah.
“Dari 200 warga pria dan wanita yang turut mengarungi jalur pendakian Linggarjati ini tak hanya berusia dewasa, dan orang tua saja, tetapi juga terdapat remaja, serta anak-anak, dengan usia termuda sekitar 7 atau 8 tahun. Ini membuktikan, bahwa kami tak hanya bangga dengan jalur pendakian Ciremai yang ada di desa kami, tetapi juga sangat paham dengan karakternya, karena kami juga sering melakukannya, sehingga saat diperlukan untuk memandu, atau memberi keterangan pada para pendaki dari luar daerah, warga Lingarjati siap, dan bisa,” kata Didi.
Sementara, Ketua Panitia Gebyar 10.001 Merah Putih ke-8 Henny Kurnia Asih menjelaskan, pengibaran bendera merah putih di puncak Ciremai merupakan impian sang pelopor acara Gebyar 10.001 Merah Putih Hana Nining (Alm), dan saat ini dia beserta panitia lainnya berusaha mewujudkan impian tersebut.
“Semasih hidup Almarhumah Hana Nining memimpikan bisa mengibarkan Sangsaka Merah Putih di puncak gunung tertinggi di Jawa Barat, Gunung Ciremai. Dan saat ini kami sedang berusaha mewujudkan impian itu dengan berkolaborasi bersama masyarakat Desa Linggarjati dalam kegiatan Pendakian Tradisional,” jelas Henny.
Menurut Henny, sebanyak 30 bendera Merah Putih disumbangkan Relawan Gebyar 10.001 Merah Putih kepada Ketua Panitia, dan Panitia Pendakian Tradisional Barna, dan Didi A Permana, yang juga merupakan bagian dari Panitia Gebyar 10.001 Merah Putih ke-8 untuk dikibarkan di puncak Ciremai pada Minggu (6/8/2023), sekitar pukul 07.00 WIB itu.
“Kegiatan ini Insha Allah akan menjadi agenda rutin yang akan dilaksanakan tiap tahun, serta didokumentasikan secara khusus oleh tim, yang nantinya akan ditayangkan di Balai Desa Linggarjati, juga pada acara puncak Gebyar 10.001 Merah Putih ke-8 di Gedung Perundingan Linggarjati, tepat pada tanggal 17 Agustus 2023,” ungkap Henny. (Yud’s)