Kuningan – Dalam catatan perjalanan keikutsertaan tanding di setiap event olahraga antar kabupaten, seperti Porpemda, atau Porsenitas, baru dalam perhelatan Porsenitas X tahun 2023 di Kabupaten Majalengka, para atlet cabang olahraga tradisional nomor hadang kontingen Kabupaten Kuningan tak mampu memboyong medali emas, sedangkan nomor tarompah panjang, baik putra maupun putri tak hanya berhasil menyabet emas, tetapi sekaligus mengantarkan Kuningan sebagai juara umum di Cabor tersebut.
Diakui coach (pelatih) Cabor hadang kontingen Kabupaten Kuningan Iskandar, bahwa memang idealnya atlet Cabor Otrad Kuningan menyapu bersih seluruh medali, baik dari nomor terompah panjang putra/putri, maupun hadang putra/putri, tetapi di lapangan terjadi kesalahan teknis, sehingga saat putaran pertama menghadapi musuh bebuyutan Kuningan, yakni kontingen Kabupaten Ciamis, tim hadang Kuningan harus mengakui keunggulan mereka.
“Kemarin, tim hadang Kabupaten Kuningan di babak pertama sudah unggul sampai 9 poin, dengan skor 17 – 8, tetapi karena suatu hal, intinya ada sedikit kesalahan teknis, sehingga pada babak selanjutnya kita kalah, dan kekalahan di awal penyisihan ini tentunya membuat kita tidak bisa melanjutkan ke putaran berikutnya,” ujar Iskandar, Rabu (14/6/2023).
Sedikit berdiplomasi, pria yang akrab disapa Isman (Iis Manuk) itu mengungkapkan, bahwa hal itu juga sebagai toleransi memberi kesempatan kepada yang lain untuk merasakan kemenangan, karena selama ini, terutama pada event Porsenitas tim Cabor Otrad nomor hadang tak pernah lepas dari peraihan medali emas.
“Tetapi untuk kedepannya, Insha Allah kita akan berjuang sehingga medali emas bisa kembali kita rebut, dan tidak akan kita biarkan lepas ke kabupaten lain, seperti pada gelaran pertandingan di event-event sebelumnya,” ungkap Iskandar.
Iskandar juga menyoroti nomor terompah panjang, dimana pada kelas putri yang mampu melaju dengan catatan waktu 40 detik dan putra 33 detik, menurut Iis di ajang Porpemda sekalipun, kemampuan kecepatan sebagus itu akan mampu mendudukan tim Kuningan pada persaingan di papan atas.
Untuk merealisasikan kemenangan di pertandingan tahun-tahun mendatang, Iskandar mengakui regenerasi pelatihpun tengah dipersiapkan, mengingat beberapa pelatih seperti Adji Suharjo, Edi Suhardi, dan dirinya sendiri segera memasuki masa pensiun, dengan cara mematangkan kaum muda yang selama ini turut andil dalam kegiatan pelatihan maupun saat melakukan pertandingan.
“Teman-teman yang berusia muda yang selama ini membantu kita dalam proses pelatihan, termasuk proses saat turun lapang pertandingan, kita persiapkan menjadi pelatih yang akan menggantikan posisi kami saat nanti memasuki masa pensiun, dengan cara tut wuri handayani,” tutur Iskandar. (Yud’s)