Kuningan – 26 komunitas, atau club mobil yang tergabung dalam Paguyuban Mobil Kuningan (PMK) tumpah ruah di Open Space Gallery (OSG) Linggarjati, ikuti gelaran acara ‘Kopdargab Dan Halal Bihalal Paguyuban Mobil Kuningan, yang dimulai sejak pukul 13.00 WIB, Minggu (21/5/2023).
Ketua PMK Ono Harsono memaparkan, selain untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama komunitas, atau club mobil yang tergabung dalam PMK, serta dihadiri Club Hijet Bandung dan Sumedang, digelaran itu diisi pula dengan santunan untuk anak yatim piatu yang berasal dari Desa Linggasana dan Linggarjati, Kecamatan Ciilimus.
“Intinya, kegiatan rutin ini, selain menguatkan tali silaturahmi yang telah terjalin demikian erat, kami juga ingin berbagi kepada anak yatim piatu, sebagai bentuk kepedulian kami dari Paguyuban Mobil Kuningan kepada sesama,” ujar Ono.
Pada kesempatan itu, mewakili Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian, Kasat Lantas AKP Vino Lestari selain mengucapkan selamat, juga mengaku, bahwa bukan sekali itu saja pihaknya menggandeng PMK dalam rangka membantu mensosialisasikan kampanye tertib lalu-lintas.
Bahkan, dia merasa salut, dengan kesuksesan PMK saat menggelar event Auto Modifest tahun 2022 silam, yang dianggapnya, tak hanya merupakan acara pertama dan terbesar yang dilaksanakan di Kabupaten Kuningan, tetapi juga sanggup menhadirkan antusiasme masyarakat, dan peserta dari berbagai daerah.
“Saya ucapkan selamat, saya harap kegiatan sangat positif, dan sangat baik ini dipertahankan, juga dikembangkan. Karena, saya melihat sendiri selain mampu menghadirkan keindahan penataan atau modifikasi kendaraan, sekaligus mampu menjadi contoh bagi perkumpulan mobil lainnya untuk tertib aturan berlalu-lintas. Dan kami, siap mendukung acara-acara positif yang digelar PMK, ” ungkap Vino.
Sementara, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan Toto Toharuddin dalam kata sambutannya, saat membuka rangkaian acara menyampaikan, ada tiga alasan kenapa dirinya selalu mendukung kegiatan PMK.
Pertama, kata Toto, sejak berdiri PMK tidak mengenal kasta, dan strata, artinya semua punya hak yang sama. Meski berbeda-beda, baik jenis mobilnya, warna mobilnya, tidak menjadi persoalan, tapi tetap satu tujuan dalam membangun silaturahim.
“Itu percontohan, bahwa memasuki area apapun, perbedaan adalah rahmat. Dan paguyuban ini telah memberikan contoh, kita bisa sejajar disini, kita tidak pernah membedakan tahun berapa, warna mmobilnya apa, jenis mobilnya apa, tapi ketika terikat di paguyuban semua punya hak yang sama. Itulah alasan perama, kenapa saya sejak awal mendorong PMK,” kata Toto.
Dia juga mensupport PMK, karena melihat potensi, belajar berorganisasi, berdemokrasi, namun tidak ada keraguan, jika PMK tidak akan terbawa-bawa ke ranah politik.
Kedua, lanjut Toto, selalu menancapkan jiwa sosial, seperti pada acara hari itu, dimana dalam rangkaian kegiatan ada saat berbagi untuk yatim piatu, itu merupakan momen yang dimanfaatkan PMK untuk untuk berbagi bersama kawan.
“Dan alasan ketiga, kegiatan-kegiatan PMK selalu diiringi dengan tujuan mempromosikan wisata Kabupaten Kuningan, sehingga wisata Kuningan semakin dikenal di semua kalangan,” tutur Toto. (Yud’s)