Kuningan –Meskipun dengan kondisi yang ada saat ini saja Obyek Tujuan Wisata (OTW) J&J telah mendapat apresiasi istimewa dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Solahuddin Uno dengan memberi julukan Objek Wisata Edukasi dan Dirgantara berbasis komunitas, ketika melakukan kunjungan pada Selasa (28/2/2023) silam, tetapi OTW yang dikelola H. Kiki Al Farizi itu seakan tak lelah untuk terus berbenah, menambah fasilitas demi memberikan kepuasan kepada pengunjung.
Jika selama ini, pengunjung dimanjakan dengan tersedianya fasilitas dari mulai aneka kolam renang, area mandi bola, minizoo dengan beragam binatang mulai reptil, ikan (plus terapi ikan gratis), kelinci, rusa, berbagai jenis burung, serta area tunggang kuda, ditambah dua pesawat terbang, yakni helicopter BO 105, juga pesawat Fokker 100 yang seringnya dipergunakan sebagai sarana manasik haji, atau umroh, sehingga disekitar hanggarnya dilengkapi miniatur Ka’bah, Hijr Ibrahim, tak ketinggalan Ismail.
Jelang datangnya bulan Ramadhan silam, sarana edukasi perkebunan dan pertanian telah berdiri, yakni area Hidroponik dan Agrowisata J&J, dimana menurut pengelola H. Kiki Al Farizi, lokasi tanaman sayuran, buah, bunga, serta padi tersebut dibuat untuk lebih meningkatkan wawasan masyarakat dalam tatacara pengelolaan tanaman, juga sebagai wahana pembelajaran bagi anak-anak untuk lebih mengenal berbagai jenis tumbuhan, sekaligus cara menanam, plus memanen.
“Dengan adanya area hidroponik dan agrowisata, seluruh kalangan masyarakat, khususnya anak-anak bisa lebih mengenal berbagai jenis sayuran, buah, hingga padi, bisa merasakan berkebun, atau lebih jauhnya bisa lebih mencintai dunia pertanian. Disamping itu, masyarakat umum bisa membeli langsung sayuran, yang telah dipanen di lokasi ini,” ungkap H. Kiki.
Dan, saat menghadapi lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M, pemolesan, diserta penambahan wahana kolam renangpun dilakukan. Salah satunya kolam renang perosotan berlatar bangunan kastil, seperti puri Cinderela, dimana pengunjung akan melesat di perosotan dari jendela kastil, lalu mencebur pada beningnya air di kolam tersebut.
Pastinya siapapun akan berpikir, dengan suasana asri karena kebersihan di tempat ini sangat terjamin, berlatar belakang indahnya Gunung Ciremai yang menjulang, dibarengi fasilitas lengkap, harga tiket masuknya akan mahal. Ternyata tidak, malahan bisa dikatakan sangat terjangkau seluruh kalangan masyarakat, mengingat untuk masuk ke OTW yang berada di Jalan Bojong – Linggarjati, Kecamatan Cilimus itu cukup mengeluarkan kocek Rp. 20 ribu saja.
“Kami memasang tarif tidak mahal, namun Insha Allah tidak murahan. Sebab, kami mengadakan sarana wisata disini agar bisa dinikmati seluruh kalangan masyarakat, sehingga menepis kesan, bahwa untuk berwisata itu harus mahal, dan untuk jadi penikmat obyek wisata itu tak perlu orang kaya, masyarakat biasa juga bisa. Disini seluruh lapisan masyarakat bisa hiburan, dalam nuansa edukasi, atau pembelajaran,” tutur H. Kiki.
Ternyata harga terjangkau juga berlaku di fasilitas rumah makan dengan ornamen bangunan bertema etnik Jawa (Limasan) yang ada di lokasi wisata itu, yakni Dapur J&J. Meskipun, yang terhidang merupakan menu-menu istimewa khas daerah, ditambah sajian kopi istimewa, tetapi penikmat kuliner yang datang akan merasakan berhemat dalam kepuasan menikmati kelezatan cita rasa. (Yud’s)