Peningkatan Jumlah Jemaah Lansia Menjadi Tantangan Berat PPIH Arab Saudi Pada Musim Haji 1444 H/2023 M.

Berita Pilihan

Jakarta – Seiring dengan dibukanya kembali penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1444 H/2023 M dengan kuota yang normal, tanpa adanya pembatasan usia jemaah haji, dan berbeda dengan tahun sebelumnya disaat terpaan pandemic Covid-19 melanda, hal ini merupakan kabar baik untuk para jemaah haji yang telah mendaftar, tetapi sekaligus menjadi tantangan berat bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Berita baik tentunya untuk seluruh jemaah haji yang telah menunggu agar segera diberangkatkan, terutama bagi jemaah haji yang telah berusia di atas 65 tahun, dan telah melunasi, tetapi tertunda keberangkatannya. Sementara tantangan berat bagi penyelenggara, adalah dengan bertambahnya jumlah jemaah haji lanjut usia (Lansia).

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo, Ak, M.M menyebutkan, jumlah jemaah haji Lansia pada penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1444 H/2023 M sebanyak 67.199 orang (33.05%). Sedangkan, jemaah haji lansia memiliki kebutuhan khusus dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, karena mereka umumnya memiliki penyakit kronis seperti, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan sebagainya.

“Kemudian, jemaah lansia selain memiliki kebutuhan khusus dalam mendapatkan pelayanan kesehatan juga membutuhkan dukungan emosional dan perhatian khusus dalam menjalankan ibadah haji. Dengan begitu, peningkatan jumlah jemaah lansia ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi jemaah, terutama lansia,” ujar Liliek Marhaendro Susilo, dalam pembukaan Bimbingan Teknis (bimtek) Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, beberapa hari silam.

Menjawab tantangan ini, menurutnya, Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan jemaah haji terutama jemaah Lansia agar sehat selama menjalani rangkaian ibadah haji, melalui pemeriksaan kesehatan bagi jemaah haji, vaksinasi COVID-19, vaksinasi meningitis, serta menyiapkan gelang penanda bagi jemaah risiko tinggi.

Selain itu, kata Liliek, Kementerian Kesehaan juga telah melaksanakan pelatihan kompetensi bagi petugas kesehatan haji agar terwujudnya peningkatan kapasitas petugas sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi jamaah haji lansia di tahun 2023.

“Saya memahami bahwa memberikan pelayanan yang ramah Lansia itu tidak mudah. Oleh karena itu, diperlukan kerja keras, kesabaran, dan kerjasama antar petugas haji,” kata Liliek.

Kepada seluruh petugas, Liliek berpesan, untuk berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan haji yang ramah Lansia, dan memberikan pengalaman ibadah haji agar lebih bermakna bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi.

“Sebagai pelayan tamu Allah, kita mengemban tanggung jawab yang besar dalam menjaga kesehatan jemaah haji di tanah suci. Perkuat edukasi di semua lini layanan dengan menekankan pada pencegahan kelelahan dan penyesuaian aktivitas fisik dengan kondisi kesehatan Jemaah.” Pesan Liliek. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *