Kuningan – Jelang datangnya perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023, Bupati Kuningan H. Acep Purnama sampaikan beberapa arahan kepada anggota TNI, dalam pelaksanaan apel pagi rutin militer, di halaman Makodim 0615 Kuningan, Kamis (13/4/2023).
Mengawali amanatnya, Acep menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh anggota TNI yang bertugas di Kodim 0615 Kuningan, yang hampir selalu hadir di tengah-tengah masyarakat pada setiap momen.
“TNI selalu ada di tengah masyarakat pada saat bencana alam, musyawarah desa, hingga kegiatan kemasyarakatan dan kegiatan sosial lainnya. Saya berharap, kerjasama yang sudah terjalin antara Pemerintah Daerah dengan Kodim 0615 tetap terjaga dengan baik, serta kita senantiasa bahu membahu menciptakan situasi yang aman dan nyaman di tengah masyarakat,” ucap Acep.
Dan dalam rangka meningkatkan ketentraman, serta ketertiban menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, Bupati mendorong peran serta TNI, agar terlibat lebih pro aktif, saling mendukung dengan unsur Polri, juga Perangkat Daerah lainnya.
“Saya berharap TNI dapat meningkatkan kesiapsiagaan secara aktif, apalagi musim penghujan dan kemungkinan terjadinya bencana di beberapa wilayah rawan bencana. Intinya, selalu terjaga koordinasi intensif antara TNI, Polri, dan perangkat daerah terkait, serta senantiasa saling mendukung diantara ketiganya,” harapnya.
Adapun bentuk dukungan kolaborasi dari ketiganya, menurut Acep, pertama, melakukan deteksi dini situasi dan kondisi trantibum yang berpotensi mengalami gangguan dengan penyebab antara lain, adanya aksi terorisme, pencurian, penodongan, sweeping oleh organisasi masyarakat (ormas).
Kedua, menjamurnya “pasar tumpah” di beberapa daerah, kemacetan, monitoring terhadap ketersediaan pasokan kebutuhan bahan pokok, distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak lancar, penggunaan petasan, bentrokan antar warga, serta pengawasan terhadap jam operasional tempat hiburan malam.
Ketiga, melakukan monitoring pelaksanaan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H, serta memberdayakan peran Satlinmas di desa dan kelurahan dalam melaksanakan pengamanan dan ketertiban lingkungan, melakukan patroli gabungan dan penjagaan, serta pengawasan secara berkala di tempat-tempat yang berpotensi munculnya gangguan Trantibum, juga tempat-tempat wisata yang berpotensi timbulnya kerumunan masyarakat.
“Yang keempat, pengawasan dan penjagaan, penyekatan di titik-titik jalur masuk kendaraan ke wilayah masing-masing. Dan terakhir, meningkatan peran aktif masyarakat melalui tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat dalam mencegah dan menyelesaikan potensi gangguan Trantibum yang disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing,” tutur Acep. (Yud’s)