Hadapi Lonjakan Jumlah Wisatawan Pada Musim Libur Idul Fitri 1444 H/2023 M, Pemkab Kuningan Gelar Rakorsus Sektor Pariwisata

Berita Wisata Seni & Budaya

Kuningan – Seperti diprediksikan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan terjadi peningkatan 25% jumlah kunjungan wisatawan, tak terkecuali di Kabupaten Kuningan naiknya angka wisatawan yang datang terjadi setiap masa liburan Idul Fitri.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan Dr. H. Toto Toharuddin, M.Pd dalam Rapat Koodinasi Khusus (Rakorsus) Sektor Pariwisata pada libur dan cuti bersama Idul Fitri 1444 H/2023, yang dihadiri oleh Wakil Bupati Kuningan HM. Ridho Suganda, SH, M.Si, unsur Porkofimda, Kedisporapar, Kadishub, Kasatpol PP, Ketua Forum Camat, Kepala BTNGC, Direktur Perumda AU, Administatur Perum Perhutani, serta diikuti oleh para pengusaha pariwisata, di Ruang Rapat Linggarjati, Jumat (14/4/2023).

Toto mengungkapkan, berkaca dari data masa libur Idul Fitri 3 tahun sebelumnya, dari mulai paska terjangan pandemi Covid-19 di tahun 2020, dimana pengunjung bisa dikatakan nol, tetapi pada tahun 2021, disaat Idul Fitri jatuh pada 12 Mei 2021, terjadi kenaikan yang signifikan, dari data di lapangan tercatat jumlah wisatawan yang datang ke daya tarik wisata (DTW), hotel, dan restauran di bulan April sebanyak 180.200 orang, serta bulan Mei 416.502 orang, atau mengalami kenaikan hingga 213.13 %.

“Ditahun 2022, dimana Hari Raya Idul Fitri berlangsung pada tanggal 2 Mei 2022, kami memperoleh data di lapangan menunjukan semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke DTW, hotel, serta restaurant di Kabupaten Kuningan, yakni di bulan April berjumlah 125.811 orang, dan pada Mei-nya 480.689 orang, artinya mengalami kenaikan sebesar 382.07 persen,” ungkap Toto.

Untuk itu, menurut Toto, pertemuan yang digelar pada Jumat pagi tersebut, bertujuan untuk memastikan kesiapan sektor pariwisata dalam menerima lonjakan kunjungan wisatawan, agar dapat memberikan pelayanan yang optimal, baik dari segi keamanan, maupun kenyamanan.

Kesiapan yang harus dilakukan di lokasi DTW, kata Toto, mulai dari sistem antrian, lahan untuk lokasi parkir, jalur/pintu keluar masuk DTW, kebersihan toilet, mushola, area foodcourt/jajanan, sekaligus memperhatikan kelayakan dan keselamatan di wahana permainan.

Untuk wisata alam, Toto berharap meningkatkan pengawasan lingkungan sekitar baik itu pohon maupun jalur tracking dikarenakan cuaca yang saat ini sedikit ekstrim dan sulit diprediksi. Untuk pelaku ekonomi kreatif dan toko oleh-oleh, dia menganjurkan, dapat memanfaatkan momen tersebut untuk memasarkan produk-produk sebagai oleh-oleh bagi pengunjung. Dan bagi pengusaha hotel, agar menyediakan space/ruang untuk membantu memajangkan dan memasarkan produk Kuningan.

“Yang terpenting, diharapkan meningkatkan koordinasi dengan stakeholder lain seperti, Polres, Kodim, Dinkes, Dishub, BPBD, Pol PP dan kecamatan, apabila dirasa ada hal-hal yang menjadi kendala,” kata Toto.

Sementara, Wakil Bupati Kuningan, dalam arahannya menuturkan, bahwa dengan telah ditetapkannya libur cuti bersama Idul Fitri 1444 H/ 2023 M, dari tanggal 19 – 25 April 2023, dimana hari libur yang cukup panjang itu tentunya berpotensi pada lonjakan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kuningan, terutama dengan banyaknya pemudik yang akan memanfaatkan waktu liburnya untuk mengunjungi beberapa destinasi wisata.

“Kuningan saat ini menjadi daerah tujuan wisata, tidak hanya wisatawan lokal, tetapi juga banyak yang datang dari luar Kuningan, tentunya multiplayer effect akan sangat terasa sekali, mulai peningkatan sektor pertanian dengan dibutuhkannya bahan baku buat kuliner, penjualan BBM di SPBU, produk ekonomi kreatif dan UMKM sebagai oleh-oleh, usaha jasa pariwisata berupa perhotelan, rumah makan dan restoranpun pastinya akan meningkat dan lain sebagainya. Hal ini berarti perputaran ekonomi akan cukup tinggi, sekaligus akan memberikan pengaruh positif bagi kesejahteraan masyarakat,” tutur Ridho.

Menyikapi hal tersebut, Ridho menegaskan, perlunya kesiapan pengusaha pariwisata untuk menyambut lonjakan wisatawan, dengan mengutamakan kelancaran, keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan.mengindari pungli disekitar DTW, karena akan memberikan efek jera dan kapok berkunjung ke Kuningan.

Ridho meminta, agar tenaga kerja pariwisata diatur waktu kerjanya, supaya bisa memberikan pelayanan yang optimal bagi wisatawan, dipersiapkannya sarana prasarana fasilitas umum yang akan digunakan wisatawan, seperti loket ticketing, area parkir, toilet, serta mushola.

“Perhatikan kondisi alam dan cuaca agar tidak terjadi bencana, kecelakaan ataupun hal-hal lain yang tidak diinginkan, patuhi norma-norma yang berlaku dimasyarakat, jaga kondusifitas di dalam dan diluar area usaha pariwisata. Juga yang terpenting sinergi berupa kolaborasi dan koordinasi demi optimalnya pelayanan masa libur idul fitri dilaksanakan dengan baik,” tandasnya. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *