Jatinangor – Semarakan hari-hari di bulan suci Ramadhan Masjid Al Jabar Institut Teknologi Bandung gelar program pesantren kilat untuk anak, yang dimulai sejak 27 Maret, serta akan berakhir pada 6 April 2023, setiap Senin sampai Kamis, dan diikuti labih dari 100 peserta usia PAUD hingga SMP.
Pengajar utama Ustaz Ismail mengungkapkan, bahwa kegiatan pesantren kilat merupakan kegiatan tahunan yang selalu dilaksanakan dari awal hingga pertengahan bulan Ramadhan. Program ini awalnya diadakan sebagai bentuk evaluasi hasil pembelajaran untuk peserta Tahfiz Qur’an Al-Jabbar (TQA) selama satu tahun ajaran.
Namun, kata Ismail, ternyata program tersebut banyak diminati oleh orang tua yang bertempat tinggal di sekitar wilayah masjid. Untuk itu, pesantren kilat pada tahun ini dibuka untuk umum, agar dapat diikuti oleh peserta yang bukan berasal dari TQA.
“Alhamdulillah, untuk tahun ini pesantren kilat bisa diikuti oleh umum, dan sampai sekarang kita masih gratis,” kata Ismail.
Kegiatan utama yang dilakukan pada pesantren kilat, menurut Ismail, diantaranya penguatan hafalan, pengajaran bacaan salat, gerakan salat, dan aktivitas kerajinan tangan. Kerajinan tangan yang dibuat oleh anak-anak berupa ketupat, ucapan selamat idulfitri, dan kerajinan lainnya.
“Kegiatan kerajinan tangan dilakukan berselang-seling dengan kegiatan penguatan hafalan dan pengajaran salat. Hal ini dimaksudkan agar program pesantren kilat terasa menarik dan menyenangkan bagi peserta,” ujarnya.
Dijelaskan Ismail, dalam pelaksanaan kagiatannya peserta pesantren kilat dikelompokkan pada 4 kelas berdasarkan tingkatan hafalannya. Program pesantren kilat ditutup dengan kegiatan buka bersama. Tak kalah menarik, rangkaian acara dilanjutkan dengan pembagian 31 piala dan hadiah kepada para peserta pemenang lomba tarhib yang telah dilaksanakan sebelumnya.
“Kemudian, peserta dilanjutkan saling bertukar kado dan berbuka bersama sebagai penutup dari rangkaian acara,” jelas Ismail.
Wina, salah seorang wali murid mengaku, informasi adanya pesantren kilat didapatkan dari salah satu pengajar pesantren kilat. Dan, tentunya dia sangat antusias untuk mendaftarkan anaknya mengikuti kegiatan tersebut, untuk mengalihkan fokus anak, supaya tidak selalu main Hp, sekaligus dalam rangka ngabuburit, supaya bisa melupakan rasa lapar. (Yud’s)