Bandung – Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D, dan President Director PT Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir tandatangani perjanjian kerjasama (MoU) kedua belah pihak dalam trasformasi digital di bidang pendidikan, Kamis (6/4/2023).
Sesi penandatanganan perjanjian kerja sama dibuka sambutan Prof. Reini Wirahadikusumah dengan memperkenalkan lingkungan ITB, seperti perkembangan sistem multikampus di lingkungan ITB, dan beberapa tantangan yang dimiliki oleh ITB kepada pihak Microsoft Indonesia.
Menurut Reini, pihak ITB ingin melakukan lebih banyak lagi hilirisasi riset, dimana saat ini telah dibangun Science Techno Park (STP) yang berperan sebagai pusat ekosistem inovasi tepat di seberang gedung kampus ITB Ganesha.
“Selain itu, dengan dukungan pemerintah untuk memperkuat ITB sebagai Perguruan Tinggi dengan hasil inovasi yang memiliki dampak komersialisasi, peningkatan keilmuan, kewirausahaan, dan peningkatan kualitas sosial ekonomi masyarakat, akan dibangun pula STP yang lebih besar di sekitar stasiun Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Padalarang, Bandung. But we need partners to be able to do it,” tutur Reini.
Sementara itu, President Director PT Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir menyampaikan apresiasi terhadap kesediaan ITB sebagai salah satu ekosistem pendidikan yang terbaik di Asia dan Indonesia, karena memberikan respons yang positif terhadap kerja sama tersebut.
“Perjanjian kerja sama ini merupakan salah satu upaya terbaik untuk mempromosikan Indonesia melalui Microsoft,” ucap Dharma.
Dharma menjelaskan, Microsoft Indonesia sendiri sebelumnya meluncurkan program Satu Talenta, yaitu sebuah platform bagi komunitas di mana talenta digital Indonesia yang memiliki sertifikasi Microsoft dapat bertemu dengan mitra perusahaan dan mendiskusikan berbagai hal terkait dunia profesional. Mulai dari berbagi keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan industri, berjejaring dengan perusahaan atau institusi, hingga berbagi lowongan kerja.
Hal ini, kata Dharma, merupakan salah satu upaya Microsoft Indonesia untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Sejatinya, Microsoft telah menyusun ekosistem itu dengan matang, mulai dari Microsoft Learn, LinkedIn, hingga Satu Talenta, namun dibutuhkan kerja sama dengan berbagai mitra untuk terus menjadikan ini lebih baik dan sesuai keinginan awal.
“Kami berharap melalui kerjasama ini, program yang telah dipersiapkan oleh Microsoft Indonesia dalam mendigitalisasikan pendidikan di ITB, dapat mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan kemampuan yang dibutuhkan industry,” kata Dharma. (Yud’s)