Ketua APIK H. Andi Budiman Minta Tragedi Kecelakaan Mobil Dinas Bupati Kuningan Disikapi Dengan Arif Dan Bijaksana

Berita Insiden

Kuningan – Menyikapi simpang siurnya pemberitaan, bahkan tidak sedikit yang terkesan miring, serta memojokan pada tragedi kecelakaan lalu-lintas mobil yang ditumpangi Bupati H. Acep Purnama, dengan pengemudi U, dalam perjalanan dinas bersama rombongan unsur Pemeritah Daerah Kabupaten Kuningan, usai meninjau lokasi bencana alam di Kecamatan Ciwaru, Senin (3/4/2023), Ketua Aliansi Persaudaraan Islam Kuningan (APIK) H. Andi Budiman mengaku sangat prihatin.

Menurut H. Andi, peristiwa Lakalantas di perlintasan jalan Desa/Kecamatan Sindangagung, yang mengakibatkan meninggalnya sepasang suami istri Jamaludin dan Ilah, warga Desa Mekarmukti, Kecamatan Sindangagung, serta satu korban atas nama Endra Wijaya, penduduk Desa/Kecamatan Sindangagung mengalami luka serius itu merupakan kecelakaan murni, sebuah musibah yang tidak diinginkan terjadi oleh siapapun.

“Insha Allah, saya mengikuti pemberitaan tragedi itu dari awal, bahkan saya setuju dengan pernyataan dari Kasat Lantas Polres Kuningan, bahwa kejadian tersebut merupakan kecelakaan murni yang diduga terjadi akibat supir pak bupati mengantuk,” ungkap H. Andi, Rabu malam (5/4/2023).

H. Andi menyebutkan, dirinya juga tidak menampik, jika ada kelalaian, yakni dengan kondisi mengantuknya supir saat mengendarai mobil dinas bupati, dimana hal itu bisa saja terjadi akibat kelelahan, karena mungkin U terus menerus mendampingi bupati dengan tugas-tugas yang demikian padat, hingga akhirnya hilang kendali, dan musibah yang tidak diharapkanpun menimpa.

“Namun saya yakin, tidak sedikitpun ada unsur kesengajaan. Siapa sih yang ingin celaka? U juga manusia biasa seperti kita, dia merupakan orang tua tunggal, yang memiliki anak, dan pastilah anak-anak U yang masih kecil-kecil itu menantikan kehadiran bapaknya usai bertugas dengan selamat, tak mau mengalami nasib buruk,” ujar H. Andi.

Apalagi, kata H. Andi, tidak lama setelah kejadian kecelakaan, Bupati Kuningan langsung melakukan takziah, serta mendatangi kembali rumah korban meninggal dunia dengan membawa serta Kepala Jasa Raharja Perwakilan Cirebon Okto Arif Primanto untuk memberikan santunan pada ahli waris korban. Dan perhatian itu juga diberikan kepada korban luka-luka yang tengah mendapatkan perawatan di RSUD 45.

“Pak bupati juga mengatakan, akan menjamin kehidupan, terutama dalam menyelesaikan pendidikan kedepannya untuk anak-anak yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya tersebut. Ini kan membuktikan adanya itikad baik, tidak lepas tanggung jawab dari pihak pemerintah daerah, maupun pribadi pak bupati,” katanya.

Melihat kondisi seperti ini, H. Andi menganggap, tidaklah elok, jika tragedi yang menimpa H. Acep Purnama dalam perjalanan dinas tersebut menjadi muatan isu miring yang terus digoreng, apalagi sampai dijadikan sebuah konsumsi untuk dipolitisasi.

Dia memandang, sebaiknya kejadian ini disikapi dengan arif dan bijaksana, serta dijadikan pembelajaran buat semua. Seraya berharap, pihak kepolisian bisa menjalankan proses hukum dengan baik, tidak membeda-bedakan, atau diskriminatif.

“Tidak bagus memojokan orang yang tengah terkena musibah, apalagi sampai dipolitisir, dengan terus digoreng, karena justeru akan menambah panjang peristiwa ini, atau tidak akan selesai-selesai. Yang terbaik saat ini, kita bersama doakan agar permasalahan ini bisa segera selesai dengan baik, untuk korban meninggal semoga husnul khotimah, serta yang ditinggalkan diberikan kesabaran, juga ketabahan. Sedangkan, bagi korban yang tengah menjalani perawatan di RSUD 45, semoga segera diberikan kesembuhan, dan kesehatan,” tandas H. Andi. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *