Kuningan – Kecewa karena belum juga direalisasikan ganti rugi, masyarakat Kampung Manis, Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan geruduk tower milik PT Protelindo, pada Selasa (21/3/2023).
Menurut keterangan warga terdampak, sekitar 60 barang-barang elektronik terkena sambaran petir, bahkan beberapa diantaranya mengalami kerusakan parah, akibat adanya tower di lingkungan mereka, dan pihak PT Protelindo seakan tidak bertanggungjawab pada persoalan tersebut.
Saat masyarakat telah berkumpul di sekitar tower, pihak pemerintahan desa segera mengambil sikap dengan menggiring warga agar melakukan mediasi di Kantor Balai Desa Lengkong. Sayangnya, tak satupun pihak perusahaan yang hadir, bahkan ketika dihubungi melalui telepon, tidak ada jawaban sama sekali. Sehingga jalannya mediasi hanya dihadiri masyarakat terdampak, Kapolsek Garawangi, Kepala Desa Lengkong dan jajaran, serta Ormas Grib Ranting Lengkong.
Kepala Desa Lengkong Irfan Fauzi menjelaskan, bahwa dirinya sebatas memfasilitasi agar harapan masyarakata segera terealisasi, karena hingga saat ini pihaknya tidak mengetahui sama sekali isi kontrak perusahaan dengan pemilik lahan lokasi pendirian tower.
“Sampai saat ini kami tidak mengetahui isi kontrak antara pihak perusahaan dengan pemilik lahan. Bahkan, hingga perpanjangan kontrak juga kami tidak tahu, pasalnya pihak perusahaan sama sekali tidak melakukan pemberitahuan hal tersebut,” jelas Irfan.
Menyikapi hal itu, kata Irfan, pihaknya akan segera mengagendakan mediasi kedua belah pihak, antara perusahaan dengan masyarakat yang terkena dampak dari keberadaan tower tersebut.
Pada kesempatan itu, Ketua Ormas Grib Ranting Lengkong, Darwin, mengungkapkan, Ormasnya akan selalu mendampingi masyarakat, serta mengawal masalah tersebut hingga selesai, atau hingga pihak perusahaan PT Pertilindo mau merealisasikan tanggungjawabnya, dengan mengganti kerugian yang dialami masyarakat.
Sementara, di tempat terpisah, Acep Tisna, perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan mengaku, bahwa pihaknya tidak mengetahui persoalan itu sama sekali, karena hingga sekarang belum ada laporan dari pihak manapun.
“Sampai saat ini kami tidak mengetahui persoalan itu, karena tidak ada laporan, baik dari pihak desa, atau kecamatan. Namun, kami tidak akan tinggal diam, kami akan segera menghubungi pihak perusahaan, supaya segera menyelesaikan persoalan ini,” tandasnya. (MK)