Pemuda ICMI Kuningan Berikan Pemahaman Seputar Pemilu Kepada Para Mahasiswa Dan Pelajar

Berita Pendidikan

Kuningan – Sebanyak 70 orang peserta, mulai mahasiswa dari berbagai kampus, para ketua organisasi kemahasiswaan, dan Forum Osis ikuti kegiatan bertajuk ‘Bedah Potret Demokrasi Menuju Pemilu Serentak 2024 Yang Bermartabat di Kabupaten Kuningan’, yang digelar Pemuda Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kuningan, bekerjasama dengan Bawaslu dan KPU, di Kampus Universitas Islam Al-Ihya, Selasa (14/3/2023).

Diterangkan Ketua DPC Pemuda ICMI Kuningan, Dr. Udin Haerudin, M.Pd, kegiatan yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, yang dilangsungkan secara daring dan luring, dihadiri Komisioner KPU Provinsi Jawa Barat, Dr. Endun Abdul Haq, Rektor UNISA Nurul Iman Hima Amrullah, S.Ag, M.Si, Rektor STKIP Muhammadiyah yang juga Ketua ICMI Kuningan Nanan Abdul Manan, M.PD, Ketua KPU Kuningan, Asep Z Fauzi, S.Pd.I, serta Komisioner BAWASLU Kuningan, Abdul Jalil Hermawan itu bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pendidikan penyelenggaraan Pemilu bagi para pemilih pemula.

Dilaksanakannya kegiatan tersebut, menurut Udin, merupakan bukti bahwa Pemuda ICMI sebagai bagian Otonom dari ICMI Kuningan ingin memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan daerah. Mengingat, sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat, ICMI ingin senantiasa berkiprah untuk kemaslahatan umat.

“Kami ingin memberikan arahan positif tentang Pemilu kepada para pemilih pemula, yang saat ini didominasi oleh para mahasiswa, agar dapat memandang pesta demokrasi ini sebagai bentuk nyata dari pilar kebangsaan, sehingga mereka tidak apatis, serta bisa berkontribusi aktif dalam memeriahkan Pemilu yang sebentar lagi akan kita hadapi,” terang Udin.

Sementara, Sekda Dian, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Pemilu merupakan salah satu pilar utama dari sebuah akumulasi kehendak rakyat, sekaligus merupakan prosedur demokrasi untuk memilih pemimpin, serta merupakan salah satu mekanisme suksesi kepemimpinan paling aman.

Namun, Dian memandang, kondisi dilapangan menunjukkan bahwa masyarakat terkadang ber-euforia terlalu tinggi, sehingga berbagai permasalahan kerap muncul ke permukaan. Untuk itu diperlukan pendidikan politik yang mampu menghadirkan dan merepresentasikan kepentingan masyarakat, yang tidak mengadu domba, yang tidak berbau politik identitas, juga bukan politik yang menghancurkan.

“Tetapi kita membutuhkan kedewasaan politik, dimana satu sama lain sangat perlu untuk saling menghargai. Tentu, ruang diskusi panel yang saat ini diadakan oleh Pemuda ICMI merupakan salah satu sarana pembelajaran yang baik bagi masyarakat kita,” ujar Dian.

Dian berharap, dalam pertemuan tersebut, dapat dirumuskan sebagai salah satu ruang akses informasi tentang penyelenggaraan pemilu, sekaligus representasi pendidikan politik bagi masyarakat.

“Lebih dari itu, tentunya pertemuan ini dapat dijadikan ruang untuk komunikasi, koordinasi demi terbangunnya harmonisasi dari seluruh penyelenggara pemilu, sehingga kita dapat meminimalisir berbagai permasalahan yang kemungkinan muncul,” tutur Dian. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *