Kuningan – Sebanyak 77 peserta ikuti Pasanggiri Jaipong Kreasi 2023 yang digelar Sanggar Astagiri Kuningan, sebagai upaya melestarikan kesenian tari jaipong, yang merupakan salah satu warisan kebudayaan terbesar masyarakat Sunda, di Gadung Kesenian Raksawacana, Jalan Veteran, Kuningan, Minggu (12/3/2023).
Pasanggiri jaipong se-Kabupaten Kuningan yang dibuka langsung Bupati H. Acep Purnama itu, menurut Ketua Sanggar Seni Astagiri Andi Rohendi, terbagi dalam 2 kategori, yakni tunggal dan rampak, dengan rincian, peserta tunggal sebanyak 27 orang, serta rampak sebanyak 11 grup, berbatas usia dari umur 7 hingga 22 tahun.
Penyelenggaraan Pasanggiri Jaipong Kreasi 2023 tingkat Kabupaten Kuningan tersebut, menurut Andi, menganggkat tema ‘Surti ku pangarti, Parigel tur Pinuji’, yang memiliki arti wawasan, terampil, serta beradab, dan beretika.
“Kagiatan kali ini merupakan kali kedua Sanggar Seni Astagiri menyelenggarakan Pasanggiri Jaipong Kreasi dengan tema yang berbeda dibanding tahun lalu, tetapi tujuan utamanya tetap sama, yakni untuk tetap menjaga kelestarian kesenian tari jaipong,” ujar Andi.
Sementara, Bupati Kuningan H. Acep Purnama, saat menyampaikan sambutannya mengakui, bahwa seni tari Jaipong saat ini gaungnya sudah berkurang, dan minat para pemuda-pun sudah berkurang untuk kesenian ini, tetapi kondisi ini tidak menyurutkan bagi para penggiat seni, sebagai pituin Sunda untuk terus berupaya menggemakan kembali gaungnya.
“Penyelenggaraan kegiatan ini merupakan media yang baik, agar kebudayaan tradisi kita kembali menggeliat. Untuk itu saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Sanggar Seni Astagiri yang telah menyelenggarakan pasanggiri Jaipong ini. Semoga acaranya dapat dilanjutkan dari tahun ke tahun,” ucap Acep.
Acep berharap, agar para pegiat kesenian tari Jaipong tak lelah untuk terus berkreasi, dengan berbagai inovasi yang selaras perkembangan zaman, sehingga para pemuda dapat tertarik dan mempelajari kesenian Jaipong. Dan itu merupakan tugas besar bagi para pegiat Jaipong, bagaimana supaya dapat meningkatkan daya suka dari generasi milenial, dari usia dini hingga remaja, sehingga mereka senantiasa mengingat kebudayaan kelahirannya sendiri dibandingkan budaya asing.
“Tentu pemerintah daerah akan senantiasa mendukung, dengan selalu mendorong kesenian Jaipong agar memiliki panggung keistimewaan pada acara-acara besar yang diselenggarakan pemerintah. Kitapun membutuhkan dukungan dari kalangan seniman, masyarakat, lembaga dan pendidikan untuk terus berupaya mengembangkan warisan Kebudayaan Jaipong ini,” tutur Acep. (Yud’s)