Kuningan – Semarak kemegahan demikian kental terasa dalam Gebyar Milad Emas perguruan silat Bima Suci, yang didirikan tanggal 15 Januari 1973 oleh Madsaleh, serta dihadiri langsung oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH, MH, dan Anggota Komisi III DPR RI Komjen Pol (Purn) Drs. H. Muhammad Nurdin, MM, di GOR Ewangga, Sabtu (11/3/2023).
Hingga ulang tahun ke-50 Bima Suci yang mengangkat tema ‘Kulturisasi Adab Menuju Modernisasi Kulturisasi Organisasi’ itu menurut Ketua Panitia Sopyan Pamungkas, S.Hut, M.Si, perguruan silat Bima Suci tetap mengedepankan budaya adab, yang taat terhadap guru, serta semua norma yang tertanam dalam diri keluarga besarnya.
“Keluarga besar Bima Suci juga memiliki semangat agar organisasi ini menjadi organisasi modern, yang tetap eksis mengikuti perkembangan zaman, dan senantiasa bersinergi dengan pemerintah, juga semua pihak demi kemajuan, sekaligus prestasi pencak silat Indonesia,” ungkap Sopyan.
Kebanggaanpun disampaikan Komjen Pol (Purn) Drs. H. Muhammad Nurdin, MM yang merupakan Dewan Pelindung Perguruan Pencak Silat Bima Suci, karena perguruan ini telah banyak berkiprah di dunia persilatan, baik tingkat nasional, maupun internasional. Dimana hal itu dibuktikan dengan diraihnya medali emas di Sea Games Brunei Darussalam tahun 1994, PON Surabaya tahun 2000 yang diraih Cecep Azis Ramdhani, dan lain-lain.
“Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada bupati dan Pemerintahan Kabupaten Kuningan, yang telah memberikan dukungan penuh kepada yayasan Bima Suci berupa fasilitas tempat padepokan untuk berlatih para atlet Bima Suci,” ucap Nurdin.
Sementara itu, dalam kata sambutannya Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH, MH menyampaikan, bahwa di usia yang mencapai setengah abad, merupakan waktu yang sebentar, namun usia yang matang dan luar biasa sekali, ini membuktikan eksistensi Bima Suci sebagai paguron silat yang diperhitungkan, serta patut dibanggakan atas konsistensi Bima Suci dengan karya-karya yang telah dihasilkan.
Acep berharap, ke depan Bima Suci menjadi paguron silat yang utuh dalam memegang prinsip kultural, serta sebagai paguron pelestari seni budaya, tetap memegang teguh nilai luhur, ahlak dan adab yang telah diajarkan para leluhur Bima Suci, namun memiliki sistem modern dengan mengedepankan profesionalisme dan pengabdian.
“Zaman boleh berubah, dengan status apapun saat ini, kita tetap keluarga besar Bima Suci, meski tinggal dimanapun dan kapanpun, warna rambut boleh berganti, namun dalam tubuh tetap mengalir darah Bima Suci, tetap pertahankan nilai luhur kebimasucian, tetap menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat lainnya,” pesan Acep.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris DPRD Kuningan H. Mochamad Nurdijanto, SH, M.Si, Ketua IPSI Kabupaten Kuningan Dr. Ukas Suharfaputra, S.P, MP, Jajaran Unsur FORKOPIMDA, Para Guru Besar Perguruan Pencak Silat Bima Suci, dan Para Dewan Guru Perguruan Pencak Silat Bima Suci. (Yud’s)