Kebakaran Hebat Landa Pabrik Bawang Di Garawangi

Berita Insiden

Kuningan – Kobaran api membakar bangunan pabrik bawang seluas 900 m², milik Hj, Ayunah (65), warga Rt. 05/03, Blok Naggerang, Kampung Puhun, Desa/Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Kamis dini hari (2/3/2023), atau sekitar pukul 03.00 WIB.

Kejadian kebakaran itu pertama kali diketahui Rusmadi (55), warga setempat, saat sedang mengontrol hasil panen di sawah miliknya. Sekitar pukul 03.00 WIB, dia melihat cahaya kobaran api dan kepulan asap dari arah bagian atap bangunan pabrik, yang berjarak kurang lebih 100 m dari sawahnya.

Melihat pabrik bawang terbakar, Rusmadi berlari sambil berteriak meminta pertolongan warga, serta mencoba membangunkan pemilik pabrik yang rumahnya bersebelahan dengan bangunan pabrik, dan Ahmad (45) anak dari pemilik pabrik bangun, serta langsung berupaya memadamkan api bersama masyarakat, dengan peralatan seadanya, sekaligus menyelematkan peralatan dari dalam pabrik.

Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan MH. Khadafi Mufti menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan kejadian kebakaran tersebut sekitar pukul 03.35 WIB, atau 25 menit dari awal kajadian kebakaran melalui pesawat Handphone dari Kepala Desa Garawangi Haswidi (50).

Karena kebakaran sangat besar dan dikhawatirkan merambat ke bangunan lainnya, kata Khadafi, pihaknya langsung menerjunkan 8 orang anggota ditambah 1 orang relawan RPMK dengan 2 kendaraan dinas menuju lokasi kejadian.

“Kurang lebih 1 jam 10 menit pihak kami dibantu oleh Kanit Intel, juga anggota Polsek Garawangi, Babinsa Desa Garawangi, pegawai kecamatan, aparat pemerintah, serta masyarakat setempat berupaya memadamkan api yang membakar pabrik bawang, dan api dapat dipadamkan sekitar pukul 05.30 WIB,” kata Khadafi.

Menurut Khadafi, penyebab kebakaran diperkiran dari arus pendek listrik, akibat penggunaan kabel serabut dan lampu non SNI. Disamping itu, kurangnya sirkulasi udara di ruang produksi tahu sehingga panas berlebih, dan banyaknya serbuk, atau bubuk bekas produksi tahu dan minyak yang tidak dibersihkan menyebabkan api dengan cepat merambat.

“Dari luas bangunan 900 m², yang terbakar sekitar 100 m², dan beberapa alat yang ikut terbakar antara lain, minyak 5 drum, mesin dynamo 8 unit, briket 5 kwintal, dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp. 106 juta lebih,” jelas Khadafi. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *