Warga Dukuhdalem Meninggal Terjerumus Ke Dalam Sumur, Damkar Lakukan Aksi Heroik

Berita Insiden

Kuningan – Aksi heroik dilakukan anggota UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan saat melakukan evakuasi jenazah Upen Supendi (40), warga Rt. 01/03, Dusun III, Desa Dukuhdalem, Kecamatan Japara yang meninggal setelah terjerumus ke dalam sumur sedalam ± 15 meter, pada Kamis (16/2/2023).

Dalam proses evakuasi yang memakan waktu selama ± 30 menit itu, tampak Wawan Setiawan, salah seorang petugas dari UPT Damkar Satpol PP Kuningan dengan keberanian penuh menuruni sumur berdiameter 60 cm, bahkan pekatnya gas beracun dalam sumur hampir membuatnya kehilangan kesadaran, namun Wawan yang dilengkapi pakaian, serta dibantu alat-alat rescue tersebut akhirnya berhasil mengangkat jenazah Upen.

Dikatakan Kepala UPT Damar Satpol PP Kabupaten Kuningan MH. Khadafi Mufti, dari mulai jam 15.10 hingga pukul 15.40 WIB, atau sekitar 30 menit petugas Damkar melakukan evakuasi jenazah Upen dari dalam sumur sempit dan mengandung gas beracun, dibantu 5 anggota Damkar lainya, serta kepolisian dari Polsek Jalaksana, Tim Inafis Polres Kuningan, tim kesehatan UPTD Puskesmas Japara, aparat desa dan masyarakat setempat.

“Setelah berhasil diangkat dari dalam sumur yang berlokasi di area perkebunan Cigenta, Rt. 10/03, Dusun III, Desa Dukuhdalem, Kecamatan Japara itu, jenazah Upen langsung diserahkan pada pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan penyebab meninggalnya korban,” kata Khadafi.

Namun, lanjut Khadafi, dari hasil olah TKP diduga korban terperosok ke dalam sumur. Dengan runutan kejadian, saat usai mengambil petai, korban mendongak ke atas bermaksud melihat buah durian yang matang sambil berjalan mundur, tanpa korban sadari ada sumur dibelakang, kemudian korbanpun terperosok jatuh ke dalam sumur, sehingga peristiwa itu merupakan kejadian murni kecelakaan tunggal.

Sementara, kronologis kejadian itu sendiri menurut Kepala Dusun III Aris Munajat, sekitar pukul 13.30 WIB Upen meminta izin kepada istrinya, Wilah (37), untuk melihat kandang bebek, sekalian mengambil buah nangka, petai dan durian di kebun milik mereka, yang berada sebelah selatan, serta berjarak sekitar 250 meter dari tempat tinggal korban.

Aris menuturkan, saat sampai kebun korban sempat bertemu Suhadi (50), tetanganya. Lalu, sekitar pukul 14.50 WIB Suhadi yang tengah tengah mencangkul di kebun tak jauh dari TKP mendengar suara benda jatuh cukup keras, suhadi mengira yang jatuh adalah buah atau batang pohon, sehingga dia tidak menghiraukan suara dentuman tersebut.

“Ketika akan pulang, karena situasi sudah sore, ditambah cuaca terlihat akan turun hujan, Suhadi memanggil korban, bermaksud mengajak pulang bersama, tetapi saat memeriksa ke kebun milik korban, korban tidak ada di lokasi, yang dia lihat hanya tumpukan buah petai,” ujar Aris.

Selain itu, disebutkan Aris, Suhadi melihat asbes yang dipakai untuk menutup sumur di kebun milik korban sudah hancur dan terbuka, saat diperiksa terlihat ada sandal yang diduga mirip milik korban, lalu ketika melihat ke dalam sumur Suhadi melihat ada gelombang air dalam sumur, dan diapun memanggil-manggil nama korban, tetapi tidak ada apapun yang muncul ke permukaan air.

“Suhadi yang menduga Upen tercebur ke dalam sumur, bergegas memberitahukan kepada warga sekitar, dan beberapa lama kemudian warga datang ke lokasi untuk menolong korban yang kondisinya sudah mengambang di permukaan air dengan menggunakan batang bambu, dan diantaranya ada yang melaporkan kejadian itu pada pihak aparat pemerintahan desa, juga ke Polsek Jalaksana. Sedangkan bapak Anang, pegawai Dishub melaporkan kepada UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan,” tutur Aris. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *