Teater Sado Goes To School, Sajikan Workshop Teater Di Sekolah-Sekolah

Berita Pendidikan

Kuningan – Setelah sukses menggelar workshop teater bagi para guru Bahasa Indonesia dan Seni Budaya di Student Centre Universitas Kuningan (Uniku), mulai pekan ini komunitas teater yang bernaung dibawah kibaran panji Teater Sado, dan memiliki sanggar di Jalan Otista, Sawahwaru, Kuningan itu kembali bergerak menyambangi sekolah-sekolah dengan sajian edukasi yang dikemas dalam workshop teater bagi siswa sekolah.

Workshop di sekolah-sekolah tersebut, menurut Ketua Komunitas Teater Sado Kuningan Edi Supardi, M.Pd,  merupakan salah satu implementasi dari tema kerja yang diusung Teater Sado di tahun 2023 yakni, Latihan Teater Bersama Teater Latihan, Kerja Bersama Ciptakan Karya.

“Teater latihan adalah konsep kerja dan karakter Teater Sado yang ditumbuhkembangkan Aan Sugianto Mas, sejak mendirikan teater ini pada 25 Juli 1997,” ujar Edi, Sabtu (11/2/2023).

Workshop teater tersebut juga, kata Edi, merupakan gelaran pembuka dari trilogy kegiatan Teater Sado pada tahun 2023, setelah selesai penyelenggaraan acara workshop, pihaknya akan menggelar pertunjukan teater dan pameran karya guru-guru pada bulan Agustus mendatang, sebagai kegiatan utama.

“Dan sebagai kegiatan lanjutan, kami akan menyelenggarakan festival teater pelajar tingkat nasional pada bulan Oktober,” kata Edi.

Dijelaskan Edi, tercatat 75 sekolah dari mulai tingkat SMP/MTs, SMA/SMK/MA telah mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan yang baru pertama kalinya digelar di Kabupaten Kuningan itu, dimana gerakan Teater Sado masuk sekolah (goes to school) tersebut juga merupakan tindak lanjut dari work shop teater bagi guru yang telah dilakukan sebelumnya.

“Pada pekan pertama kegiatan, yakni dari tanggal 6 hingga 11 Februari 2023, telah 17 sekolah, 2879 siswa disambangi duta-duta muda energik yang merupakan generasi terkini Teater Sado. Mereka, bersama guru Bahasa Indonesia dan Seni Budaya di sekolah setempat, memberikan informasi dan edukasi ihwal seni teater, serta praktik langsung akting, atau pemeranan dan tata rias karakter. Praktik langsung inilah yang membuat suasana workshop menjadi meriah dan semarak,” jelasnya.

Sementara itu, koordinator lapangan workshop, Tedi Iskandar mengungkapkan, bahwa untuk memfasilitasi workshop teater di sekolah-sekolah pihaknya menerjunkan trainer-trainer muda yang telah digembleng dalam training of trainer (ToT) pada bulan Desember lalu.

“Mereka adalah anggota Teater Sado yang berlatar akademis, ada dosen, guru, dan mahasiswa. Dalam sepekan ini, mereka telah menunjukkan etos kerja yang luar biasa. Mudah-mudahan Allah senantiasa berikan kelancaran sampai berakhirnya workshop ini pada 17 Maret nanti,” ungkap Tedi.

Dari pantauan langsung di lapangan, tampak pada setiap sekolah yang disambangi antusiasme siswa dan guru demikian luar biasa. Mereka sangat bersemangat mengikuti setiap materi yang disajikan oleh para trainer muda, duta-duta Teater Sado. Banyak siswa mengaku mendapat ilmu dan pengalaman baru. Bahkan, di setiap akhir sesi workshop, mereka bersama-sama memekikkan yel-yel Teater Sado dengan gempita: “Érék érék, moal moal”.

Seperti diakui Arief Muhammad Firmansyah, M.Pd, guru Seni Budaya SMP Negeri 2 Jalaksana, bahwa kegiatan workshop senit teater yang dilaksanakan oleh Teater Sado di sekolah tempat dia bekerja dirasakan sangat barmanfaat.

“Apalagi penyampaian materinya dirasa ringan, serta mudah dicerna oleh siswa, sehingga mereka terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Semoga penyelenggaraan acara bermutu seperti ini bisa menjadi agenda rutin setiap tahunnya,” ucap Arief. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *