Gempa Di Turki Menurut Pakar ITB Merupakan Gempa Paling Ditakuti

Berita Insiden

Bandung – Guncangan Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo di Turki pada Senin (6/2/2023), sekitar pukul 04.14 waktu setempat, dengan pusat gempa di daerah Turki Selatan, berkedalaman 11 km, serta memicu tsunami kecil setinggi 30 cm di Erdemli, menurut pakar ITB, gempa yang sumbernya merupakan pembangkit tenaga (generator) gempa dahsyat di daratan Turki tersebut paling ditakuti para ahli gempa.

Dijelaskan Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Dr. Irwan Meilano, S.T, M.Sc, empat alasan mengapa gempa di Turki bersifat merusak, pertama, memiliki magnitudo sebesar 7,8, ini termasuk skala gempa bumi besar, kedua, pusat gempa berada dekat dengan permukaan tanah sejauh 18 kilometer, ketiga, terjadinya gempa susulan berulang setelah 11 menit dengan kekuatan 6,7 dan beberapa jam kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan 7,5, keempat, gempa Turki terjadi di lingkungan yang memiliki struktur bangunan tidak bagus.

“Gempa yang terjadi saat ini di Turki merupakan gempa terbesar, setelah gempa dahsyat sebelumnya pada Desember 1939 yang berkekuatan M 7,8 di timur laut Turki, dekat jalur Sesar Anatolia Utara,” jelas pakar ITB itu.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Dr. Daryono, S.Si, M.Si menuturkan, bahwa gempa bersumber dari zona Sesar Anatolia Timur yang merupakan zona sesar aktif diiringi dinamika tektonik Lempeng Arab dan Anatolia.

Ucapan Daryono tersebut didukung oleh pernyataan Dr. Irwan Meilano yang memaparkan, gempa Turki merupakan gempa dengan mekanisme geser (strike-slip), serta termasuk fenomena gempa yang paling ditakuti oleh para ahli gempa.

Menurut beberapa sumber, hingga Rabu (8/2/2023) korban jiwa akibat bencana gempa melonjak hingga 7.800 orang, sekaligus menyebabkan 5.775 bangunan yang terdiri dari rumah sakit, sekolah, juga blok apartemen runtuh, serta melukai puluhan orang, dan menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal. (Yud’s/ sumber itb.ac.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *