Kuningan – Dengan mengangkat tema ‘Latihan Teater Bersama Teater Latihan Kerja Bersama Ciptakan Karya’, Komunitas Teater Sado Kuningan sukses menggelar workshop yang diikuti 196 guru Bahasa Indonesia dan Seni Budaya dari jenjang SMP/MTs, SMA/SMK/MA se-Kabupaten Kuningan, di Student Centre Iman Hidayat, Universitas Kuningan, Rabu (25/1/2023).
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Edi Supardi, M.Pd, kegiatan workshop untuk para guru yang digelar komunitasnya itu merupakan kegiatan pembuka dalam rangkaian trilogy kegiatan Teater Sado di tahun 2023, dimana nantinya akan dilanjutkan gelaran workshop teater untuk menyasar para siswa di 115 sekolah, dengan rencana penyelenggaraan kisaran bulan Februari sampai dengan Maret.
“Untuk rencana selanjutnya, pada bulan Agustus kita akan menyajikan kegiatan utama yakni pameran karya guru berbarengan dengan pementasan teater dengan lakon Kalayudha. Dan, sebagai kegiatan lanjutan, kami akan menggelar festival teater pelajar tingkat nasional pada bulan Oktober,” ungkap pentolan kelompok teater yang bersanggar di Jalan Otista, nomor 888, Lingkungan Lamepayung, Sawahwaru, Kuningan itu.
Yang membuat Edi bangga, garapan kegiatan yang diinisiasi teaternya itu mendapat respon luar biasa dari para guru di Kuningan, itu terbukti dengan dengan membludaknya jumlah peserta yang masuk di link pendaftaran mencapai 346 orang, dengan rincian, 62% guru bahasa Indonseia, 30% guru seni budaya, yang lain-lainya 8%, dimana 196 diantaranya hadir secata tatap muka, dan sisanya mengkuti secara live streaming di kanal YouTube yang dibagikan.
Edi menjelaskan, Dua pemateri handal dihadirkan dalam workshop yang mengupas mengenai akting dan make-up teater itu, yakni D. Ipung Kurniawan, yang merupakan guru Bahasa Indonesia, aktor, penulis, sekaligus sutradara teater yang telah memanggungkan banyak lakon berkelas. Dan Dany Brain, seorang dosen di Yogyakarta, aktor handal, sekaligus penata make-up ratusan pertunjukan teater di Indonesia.
“Mereka berdua adalah aktor handal hasil binaan Teater Sado asuhan Aan Sugianto Mas (alm.) dan pernah main bersama dalam lakon Dedes (Terperdaya atau Memperdaya Menjadi Sah-sah saja),” ujar Edi.
Penyajian materi yang menarik dari dua fasilitator handal, dipandu moderator yang menghangatkan suasana, ditambah praktik langsung pemeranan, serta make-up, kata Edi, membuat para peserta mampu bertahan hingga pukul 16.00 tanpa lelah. Apalagi sebelumnya mereka mendapat suguhan menarik berupa musikalisasi puisi, dan pertunjukan teater cuplikan adegan lakon ‘Bimbang Dewi Rara’, karya Aan Sugianto Mas yang diperankan dua aktor yang juga guru Bahasa Indonesia.
“Pengalaman menarik dan mengesankan ini tentu saja akan dibagikan para guru kepada para siswanya di sekolah masing-masing. Sehingga, ketika Tim Workshop Teater Sado datang ke sekolah-sekolah, para siswa akan menyambutnya dengan antusias dan mengikuti kegiatan workshop teater di sekolah dengan semangat membara,” kata Edi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan Abidin, S.Pd, M.Pd yang hadir dalam pembukaan workshop menuturkan, bahwa pembelajaran teater di sekolah sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai karakter dalam profil pelajar Pancasila.
“Pada proses berteater yang merupakan seni kompleks, terkandung muatan logika, etika, dan estetika, sehingga bisa menjadi modal berharga dalam kehidupan manusia. Maka dari itu, saya berharap kepada para guru yang mengikuti workshop ini, agar ilmu dan pencerahan yang diperoleh dapat diimplementasikan di sekolah masing-masing,” tutur Abidin. (Yud’s)
Semoga teAteR Sado tetap ada dan berkarya. Demikian juga wisesamedia, semoga semakin sukses dan dikenal.