Mahasiswa James Cook University Australia Jalani Program NCP 2023 Di Desa Wisata Cibuntu

Berita Wisata Seni & Budaya

Kuningan – Tari Selamat Datang, dan tari Tetenong menjadi dua tarian penyambut kehadiran mahasiswa dan dosen pembimbing James Cook University Australia di halaman Kantor Kepala Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan yang hadir atas prakarsa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti sebagai bagian dari penyelenggaraan New Colombo Plan (NCP) 2023 di Indonesia, pada Jumat (13/1/2023).

Hadir dalam prosesi penyambutan tersebut Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH, MH, didampingi Kepala Desa Cibuntu H. Awan, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disporapat Kabupaten Kuningan Ritto Riswanto, juga masyarakat setempat. Sedang dari Trisaksi diantaranya, Kepala Departemen S1 Pariwisata Trisakti Drs. Amrullah, SH, M.Hum, M.Si.Par, CHE, Kasubag Humas dan Sekretariat STP Trisakti Triana Rosalina Dewi, SE, MM, Assc, serta dua dosen pembimbing, Prof. Hera Oktadiana, PhD dan Dr Denis Tolkach.

Kepala Departemen S1 Pariwisata Trisakti Drs. Amrullah menyebutkan, Trisakti dipercaya untuk menjadi penyelenggara New Colombo Plan (NPC) 2023 di Indonesia dari tanggal 9 hingga 11 Januari 2023, dan kegiatan yang didukung oleh James Cook University Australia itu mengangkat tema ‘Cultural Tourism In Indonesia’.

Menurut Amrullah, NCP merupakan program yang diinisiasi oleh pemerintah Australia melalui Kementrian Luar Negeri dan Perdagangan yang bertujuan untuk meningkatkan pertukaran pelajar di kawasan Indo-Pasifik bagi mahasiswa universitas yang ada di Australia.

“Melalui kegiatan ini, para mahasiswa James Cook diharapkan dapat mempelajari budaya dan pariwisata Indonesia, serta belajar bahasa Indonesia dan lain lain,” ujar Amrullah.

Hal itu dibenarkan Dosen Pasca Sarjana STP Trisakti, yang juga merupakan Associate Professor di James Cook University Hera Oktadiana, bahwa para mahasiswa James Cook diharapkan dapat mempelajari budaya dan pariwisata Indonesia serta belajar bahasa Indonesia, dan untuk program NCP tersebut mendapat dukungan pendanaan dari pemerintah Australia, melalui Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan.

“Mereka yang mengikuti kegiatan NCP dari berbagai program studi, ada pariwisata, kesehatan, dan lainya. Mereka ingin menggali, mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan, seperti apa sih budaya di Indonesia, pariwisata Indonesia. Apalagi Indonesia negara terdekat dengan Australia,” ungkap Hera.

Dan untuk menambah pengalaman, kata Hera, para mahasiswa ini diantaranya diajak mengunjungi desa wisata binaan STP Trisakti yakni Desa Cibuntu, atau Trip To Cibuntu, agar mereka bisa melihat langsung aktivitas, sekaligus berbaur dan menyatu bersama masyarakat Cibuntu.

Diperinci Hera, pada kegiatan ‘Trip To Cibuntu’ yang berlangsung dari Jumat sampai Minggu (13-15/1/2023) ini diikuti 2 dosen pembimbing yakni, dirinya juga Denis Tolkach, serta 6 orang mahasiswa diantaranya, Jasmine Miller, Jessice Elsden, Cael Salmond, Olivia Sanders, Talithia Gilbert, dan Tia Cooper.

Sementara, Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH, MH yang sebelumnya telah berbincang-bincang hangat dengan para dosen dan mahasiswa peserta program NCP, mengungkapkan rasa ketersanjungannya, karena mahasiswa James Cook University Australia memilih Kabupaten Kuningan sebagai sebagai bagian dari New Colombo Plan Mobility Program yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti tersebut.

Acep mengaku, kunjungan mahasiswa James Cook University Australia menjadi motivasi, karena adanya kesesuaian dengan visi misi Kabupaten Kuningan, menjadi pariwisata termaju berbasis desa. Dengan menggali semua potensi, untuk membangun desa-desa wisata agar tumbuh dan berkembang ketahanan, baik ketahanan sosial, maupun ekonomi.

“Semoga para mahasiswa James Cook University Australia menyukai, bisa kerasan, serta membahagiakan dengan segala pesona keindahan wisata yang dimiliki Kabupaten Kuningan, sehingga nanti mau kembali dengan membawa teman-teman dari Australia ke Kabupaten Kuningan, serta tidak hanya ke Cibuntu, karena Kuningan tidak hanya memiliki Cibuntu, namun masih banyak tempat indah lainnya yang juga layak dikunjungi,” tutur Acep. (Yud’s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *