Bandung – Rektor Universitas Padjajaran Prof. Rina Indiastuti mengungkapkan, peningkatan kualitas dan produktivitas sumbar daya manusia (SDM), adalah kunci pemerataan kesejahteraan pembangunan Jawa Barat, hal tersebut didasarkan masih adanya permasalahan substansial yang masih menjadi pekerjaan rumah di Jabar.
Rina menyampaikan hal itu, saat dirinya bersama Haru Suandharu, Anggota Komisi I DPRD Jabar, didaulat menjadi pembicara pada acara Dialog Lintas Bandung Pagi, dengan mengusung tema ‘Refleksi Pembangunan Jawa Barat 2022 dan Prospek 2023’ yang digelar RRI Bandung, Senin (2/1/2023).
Menurut Rina, Jabar memiliki beragam potensi yang luar biasa, diantaranya dalam sektor ekonomi, selain menjadi sasaran investasi terbesar, provinsi ini juga memiliki potensi ekspor yang tinggi, hingga mampu mentatkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari nasional. Tetapi, di sisi lain, tingkat pengangguran dan kemiskinannya juga masih tinggi.
“Jika dilihat dari struktur masalahnya, Jawa Barat itu ibarat pohon yang tinggi menjulang, tetapi cabang-cabangnya belum mampu meneduhkan banyak orang. Atau, pohonya kuat, tetapi kurang rindang,” ujar Rina.
Dalam menghadapi tahun 2023 pun, kata Rina, Jabar diprediksikan memiliki potensi di bidang pertumbuhan ekonomi yang kuat. Dan, agar potensi tersebut mampu menghasilkan efek multiplier yang baik, peningkatan kualitas dan produktivitas SDM perlu diperkuat.
“Kita bisa bayangkan, bagaimana saat investor mau masuk, orang-orang Jabar mau kerja, tetapi keterampilannya masih tradisional,” kata Rina.
Ditegaskan Rina, penambahan keterampilan SDM Jabar dengan berbagai keterampilan modern sangat diperlukan, seperti penguatan keterampilan digital, juga penguatan etos kerja penting dilakukan oleh SDM Jabar.
“Ini masalah substansial yang perlu diselesaikan,” tandasnya. (Yud’s)
