Kuningan – Seperti musim liburan lainnya, pada liburan Natal 2022 ini obyek-obyek wisata di Kabupaten Kuningan dipadati para pengunjung yang tak hanya datang dari dalam daerah, tetapi dari luar Kuningan-pun tidak bisa dikatakan sedikit jumlahnya, mulai dari kawasan terdekat seperti, Cirebon, Majalengka, Indramayu, bahkan dari wilayah Ciamis, Brebes, Bandung, hingga Jakarta-pun seakan tak mau melewatkan kesempatan untuk healing ke gerbang wisata di ujung timur Jawa Barat tersebut.
Dan salah satu destinasi wisata favorit pengunjung saat datang ke Kuningan adalah J&J, dengan lokasi di perlintasan Jalan Bojong menuju tempat bersejarah Gedung Perundingan Linggarjati, atau berjarak sekitar 7 Km dari tugu perbatasan Kuningan – Cirebon, sehingga demikian cepat untuk dijangkau oleh para wisatawan yang datang dari luar wilayah.
Sangat berasalasan, jika obyek wisata dengan latar belakang menjulangnya gunung tertinggi di Jawa Barat, Gunung Ciremai, serta bertengger di sudut areanya sebuah pesawat terbang jenis Fokker 100, juga helikopter BO 105 itu tak hanya memanjakan pengunjung dengan harga tiket murah, dalam kisaran dibawah Rp. 20 ribu, hingga terjangkau seluruh kalangan, tetapi juga tersaji berbagai wahana yang tak hanya menghibur, tetapi juga bersifat edukasi, mulai edukasi olahraga, fauna, dirgantara, religi, serta yang terbaru edukasi flora, atau tepatnya agrowisata, ditambah resto dengan hidangan istimewa bagi pecinta kuliner nusantara.
Seperti diakui Owner J&J H. Kiki Al Farizi, jika pihaknya sejak awal memilih supaya obyek wisata yang dikelolanya bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Tetapi, meski begitu bukan berarti murahan, karena fasilitas dan servis terbaik dipersembahkan untuk mereka yang ingin berwisata ke obyek yang tiap harinya dibuka dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB itu.
Diterangkan H. Kiki, sarana terbaik untuk pengunjung disediakan mulai luasnya sarana parkir, kebersihan diseluruh wahana, serta mengarah ke edukasi, seperti kolam renang untuk mereka yang mau belajar dan senang berolahraga air, dengan dilengkapi dengan beberapa permainan.
Dihadirkannya berbagai satwa dalam area mini zoo, agar pengunjung bisa lebih banyak mengenal aneka hewan, dari jenis-jenis reptil, ikan, burung, ayam, rusa tutul, zona berkuda, tak ketinggalan cantik-cantiknya berbagai rupa kelinci, dengan keunikan tersendiri, terutama pada kelinci dengan postur seperti rusa, saat berdiri kakinya terlihat mirip kangguru, yakni kelinci Argentina, atau Mara Pagatonia (Dolichotis patagonum).
“Dalam edukasi religi, kita mengkombinasikan wisata dirgantara dengan sarana manasik, dimana di area pewasat kita sediakan miniatur Ka’bah, yang dilengkapi miniature Hijr Ismail, juga makam Ibrahim,” terang H. Kiki.
Dan saat ini, lanjut dia, sedang mengembangkan edukasi tentang tanaman, atau agrowisata, dengan media tanah, ada juga hydroponik (bertanam dengan media air), dimana para pengunjung, baik kaum ibu maupun anak-anak bisa belajar berani kotor dalam bercocok tanam, dilahan yang menyediakan berbagai jenis tanaman seperti, padi, strawberi, cabe, terong, dan lain-lain.
“Kami bersyukur, dengan segala kemurahan tiket tetapi tidak berarti kita murahan ini, obyek wisata yang kami kelola selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik dari wilayah Kuningan sendiri, maupun dari luar daerah. Dan khususnya di libur Natal tahun 2022 ini, lonjakan pengunjung dirasa sangat signifikan,” tutur H. Kiki. (Yud’s)