Kuningan – Muslimat NU tidak hanya mendapat bantuan ekonomi kreatif (Ekraf), tetapi juga dibuka wawasan dunia entrepreneurship di era millennium bertajuk Digital Sales Marketing (DSM) bersama pengusaha muda Nia Ambar Sari, Owner Rania Fashion, dalam acara workshop Fasilitasi Pengembangan Kompetensi SDM Ekonomi Kreatif Bagi Toko Bela Beli dan Muslimat NU se-Kabupaten Kuningan yang digelar Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), di gedung pertemuan J&J, Jalan Raya Bojong – Linggarjati, Cilimus, Kamis (21/12/2022).
Gelaran acara yang dihadiri langsung Bupati H. Acep Purnama itu menurut Kepala Disporapar Kuningan H. Toto Toharuddin, dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif di masyarakat, sehingga pihaknya sengaja menghadirkan motivator nasional yang hanya bermodal jualan daster, namun mampu meraup omzet lebih dari Rp. 6 miliar perbulan, dari pemanpaatan peluang di era digital, yang disebut dengan digital sales marketing (DSM).
Usai penyampaian motivasi, kata Toto, dilakukan launching pendirian 6 toko Ekraf Bela Beli di 6 kecamatan yang terdiri dari, Kecamatan Darma, Cibingbin, Cigugur, Hantara, Mandirancan dan Ciniru. Dengan bantuan permodalan awal, serta fasilitas diserahkan langsung oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama.
“Sebelumnya kita sudah mendirikan toko Bela Beli di 16 kecamatan, dimana toko Bela Beli ini artinya ketika mau bela umat disinilah tempatnya, karena ini dari, oleh dan untuk masyarakat. Jadi betul-betul terlahir dari UKM di tengah-tengah masyarakat, bukan toko modern, murni, asli kita berikan kepada ibu-ibu muslimat,” kata Toto.
Toto berkeinginan, toko Bela Beli bisa hadir di 32 kecamatan yang ada di Kabupaten Kuningan, untuk itu pihaknya telah memprogramkan kembali pendirian 10 toko untuk tahun 2023. Karena, melalui cara ini mampu memberdayakan para ibu majelis taklim dengan berjualan sembako, kuliner, dan lainnya, dimana keberhasilannya telah terbukti dari 16 kecamatan yang sudah berjalan selama ini.
Selain untuk kegiatan bisnis, lanjut Toto, pihaknya juga memberikan bantuan untuk kegiatan seni yang unik untuk ibu-ibu majelis taklim, yaitu alat-alat rudat, sehingga jika selama ini pemain rudat hanya laki-laki, nanti ada juga rudat ibu-ibu.
Sementara, dalam sambutannya Bupati H. Acep Purnama memberikan apresiasi pada kegiatan tersebut, seraya berharap, seluruh anggota Muslimat NU di Kabupaten Kuningan dapat melek teknologi, serta memahami akan pentingnya digitalisasi di saat sekarang.
“Dunia digital pada kehidupan masyarakat saat ini telah mengubah arah praktik pemasaran melalui digital marketing, yaitu membuka komunikasi antar calon konsumen dan penjual tanpa batas waktu, real time. Dan di era digital saat ini bermunculan pelaku usaha cenderung tidak memiliki toko secara langsung, atau dagang secara online melalui media internet,” ujar Acep.
Untuk itu Acep mempertegas, bahwa pemerintah mendorong pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Kuningan untuk dapat meningkatkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan pemanfaatan digitalisasi, sehingga dapat menghadirkan produk-produk yang berkualitas, serta berdaya saing, demi terciptanya peluang kerja, dan membangkitkan ekonomi. (Yud’s)