Kuningan – Pembacaan doa bersama, dan pemecahan kendi oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama menjadi pertanda dimulainya pelaksanaan pembangunan Jalan Lingkar Timur Selatan (JLTS), yang diawali pada tahapan pembukaan pembuatan badan jalan di jalur selatan, dari Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede, pada Selasa (20/12/2022).
Dijelaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Ridwan Setiawan, pembuatan JLTS merupakan pembangunan infrastruktur penghubung pusat-pusat perekonomian di Kabupaten Kuningan yang menyambungkan dari akses jalan yang sudah terbangun yakni Lingkar Timur Sampora – Terminal Type A Kertawangunan menuju kawasan strategis kabupaten di wilayah Kadugede, atau menghubungkan jalan nasional ke jalan nasional.
Ridwan memperinci, pelaksanaan pembangunan JLTS yang memiliki panjang 10.8 Km tersebut dimulai dari Desa Ancaran, tepatnya sebelah Kantor PUTR hingga Desa Windujenten, persis depan Kantor Koramil Kadugede, dengan letak dan luas tanah lokasi pembangunan diantaranya, untuk Kecamatan Sindangagung, di Desa Kertawangunan seluas 10.795 m², Desa Sindangsari m², Desa Kaduagung 75 m².
Kecamatan Kuningan, mulai Desa Ancaran seluas 22.511², Desa Karangtawang 18.955 m², Desa Winduhaji 56.819 m². Kelurahan Citangtu seluas 93.411 m², dan Desa Cibinuang seluas 189.975 m², serta di Kecamatan Kadugede yang berposisi di Desa Windujanten seluas 70.003 m².
“Kita perkirakan, pembangunan ruas JLTS ini memerlukan waktu pengerjaan sekitar 15 bulan, atau dari tahun 2023 hingga tahun 2024,” jelas Ridwan.
Sementara, usai secara simbolik memecahkan kendi sebagai pertanda dimulainya pembangunan JLTS, Bupati Kuningan H. Acep Purnama menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada warga Desa Windujanten, mengingat ada 144 bidang dan 91 pemilik tanah dengan keikhlasan menyelesaikan transaksi pembayaran atas kesepakatan harga kebersamaan.
“Selanjutnya pembayaran akan dilakukan untuk Wilayah Desa Cibinuang, yang direncanakan mulai Kamis (22/12/2022), dan Insha Allah selesai pada Jumat (23/12/2022) mendatang. Setelah selesai pembayaran berarti kita berhak menggarapnya,” ujar Acep.
Pembebasan lahan tersebut, menurut Acep, memerlukan keseriusan, serta dilakukan pemerintah dengan mengedepankan pendekatan dan komunikasi dengan masyarakat, yang kemudian dilanjutkan dengan pembayaran agar pelaksanaan pembuatan jalan bisa dilakukan, semua itu penuh dinamika, namun yang terpenting masyarakat merasa tenang dan nyaman.
“Kita memulai pengerjaan pembangunan JLTS hari ini, dimana kamipun terus melakukan komunikasi dengan Gubernur Jawa Barat, juga Pemerintah Pusat, demi menyelesaikan tahapan selanjutnya. Pembangunan ini sebagai hadiah juga di penghujung tahun 2022, untuk penyemangat menyongsong tahun 2023,” tutur Acep. (Yud’s)
Semoga Kuningan semakin maju, semakin indah… Dibarengi dg masyarakatnya gemah, Ripah, repeh loh jinawi… Cukup sandang, pangan dan papan.
Penuh dengan KEDAMAIAN…🙏🙏🙏
Terima kasih… Aamiin YRA