Penulis : Awang Dadang Hermawan (Pemerhati intelijen, sosial, politik dan SARA)
- Bahwa, sesungguhnya sudah dapat dimengerti, kendati diluar dasar konstitusi ketika kemudian tidak lama lagi akan lahir anak kandung hasil perkawinan antara bayi tabung penyebar bendera bernama sperma Reformasi dengan penerus iluminati zionis yahudi dengan dibidani oleh kekuatan kekuasaan oligarki pengaku sebagai Pengawal Demokrasi dengan mengantongi legitimasi bernama, atas nama rakyat indonesia akan melahirkan bayi bernama “DEKRIT PRESIDEN TAHUN 2023 !”
- Bahwa, atas dasar ingin segera lahir sang bayi anak kandung Refotmasi itu bernama “Dektrit Presiden”, kemungkinan kekuatan kekuasaan oligarki sedang mempersiapkan upaya maksimal teknis non teknis format gerakan, kontruksi gerakan dan struktur gerakan itu, bagaimana caranya dalam sikon sekarang ini :
- Berupaya untuk kekuasaannya bisa diperpanjang dengan keluarkan Dekrit Presiden (Kendatipun tidak ada satupun alasan berdasar masuk ranah rasional terlebih konstitusional).
- Kemungkinan lainnya, kekuatan kekuasaan akan melakukan Reshufle dibanyak posisi strategis, termasuk pejabat-pejabat TNI dan Polri untuk siap amankan apabila benar-benar Dekrit Presiden dikeluarkan !
Satu hal yang perlu dicatat :
“Itu bisa terjadi karena gerakan rakyat sedang gembira dibawa deklarasi oleh para tim sukses para relawan keliling kabupaten/kota dan provinsi, sebab ingin segera ada bakal calon presiden calon presiden, dengan tidak menyebut Bakal calon wakil presiden – calon wakil presiden !”.
“Banyak adegan selfie tim sukses dengan Capres yangg belum memiliki ketetapan sebagai Capres di Pilpres tahun 2024. Maksudnya mungkin Selfie Strategi untuk menatap masa depan ketika Capres RI pilihannya sukses !”.
Sementara gurita kekuatan kekuasaan tersenyum simpul melihat ramainya deklarasi para tim sukses Capres, sebaliknya dipihak komponen bangsa yang terhimpun di tim sukses bakal calon presiden/Bacapres RI mengira kekuatan kekuasaan istana Joko Widodo sudah lemah dan kelabakan. BENARKAH ITU ?
- Bahwa sesungguhnya Amerika (CIA) sudah berhasil menghadirkan Documen Rand Corporation, untuk memecah belah umat Islam! Antara tokoh Islam. Umat Islam sepertinya sudah saling curiga dan terkesan dimata publik tidak bersatu dan “S u d a h” sampai menuju arah saling menghujat!.
Semestinya atau sebaiknya para tokoh Islam, umat Islam ingat, faham dan cerdas, bahwa semua itu diciptakan Amerika Zionis, Yahudi Zionis, tentu tidak tertinggal peran operarional CIA.
Sadarlah, bahwa di intelijen itu banyak format gerakan, kontruksi gerakan dan struktur gerakan. Banyak pula nama institusi intelijen. Ketika kemudian terjadi perubahan kepemimpinan nasional di negara-negara demokrasi dan juga kerajaan, peran intelijen dipastikan ada, terlebih CIA USA.
Paling tidak Amerika (CIA) tidak ingin Pemerintahan RI dalam konteks President RI – Joko Widodo, jangan terus berlanjut menuruti apa kata Titah RRT/RRC/CHINA. Itu baru Satu format analisis intelijen BCI (Back To Contra Intelijen)
Pahami eksistensi kehadiran Sung Yong Kim sebagai Dubes AS di indonesia bisa membuat pejabat tinggi indonesia yang mungkin Maoisme (Mao Chetungisme/Mao Zedongisme bernapas sesak dan panas dingin ). Kenapa ? Sung Yong Kim adalah warga amerika keturunan Korea, dia adalah seorang diplomat handal yang faham geo politik timur dan barat, ahli strategi intelijen tempur dan intelijen strategis, juga seorang pakar komunis, menguasai seluk beluk pemerintah komunis dan perkembangan komunisme saat ini di dunia.
Sung Yong Kim, kehadirannya di indonesia memiliki tugas yang dia emban, antara lain mengawal pelaksanaan Undang-undang Cipta Kerja untuk menjaga kepentingan aset ekonomi Amerika yang ada di bumi Indonesia dan fokus juga untuk menghancurkan pengaruh-pengaruh China Komunis di Indonesia.
Sekali lagi saya pernah menulis bahwa, Amerika dan China, dua negara raksasa dunia yang lagi bertarung.. Mungkinkah China caplok Indonesia diawali dengan Draft pindahnya Ibu Kota Negara RI Ke Kalimantan ? Kemudian Zionis Amerika ganggu China untuk caplok Indonesia dengan upaya Amerika (CIA) bikin format gerakan, kontruksi gerakan, struktur gerakan gerombolan separatis bersenjata Menuju Papua Merdeka ?.
NKRI menjadi negara terjepit diantara dua negara serakah dengan hegemoni kekuatan kekuasaan yang diinginkannya. Namun tidak perlu khawatir, apalagi takut dgn dua negara besar yg menjepit dan berebut ingin kuasai Indonesia ! Saya berpendapat, tidak mudah dan dipastikan tidak akan bisa China dan Amerika menguasai Indonesia !.
Andai melihatnya dari satu, dua sudut pandang, kekhawatiran itu wajar dan itu sebenarnya sisi positif untuk menaikan adrenalin kewaspadaan nasional dalam segala bentuknya. Sementara semaraknya gerakan rakyat yang inginkan perubahan terhadap pemerintahan JOKO WIDODO yang dianggap sudah menyengsarakan kehidupan rakyat dipersoalan ekonomi, keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia yang semakin menukik turun ketitik nadir sehingga belum terwujud.
Memang sengaja mereka (kekuatan kekuasaan) ahli membuat dan menciptakan rakyat santai, lebai, agar lalai dan terbuai cukup dengan menghadiri kunjungan para bakal calon presiden RI sudah merasa senang, juga yang tidak hadir sudah cukup gembira melihat video pidatonya di medsos dari bakal calon presiden RI Idolanya.
Dengan pemikiran seperti tersebut diatas, kita akan lebih mudah memahami apa dan kenapa di Zaman Kiwari semua ini bisa terjadi ?
Proses prilaku politik seperti itulah yang wajib dan perlu kita rekonstruksi lewat ide pemikiran cerdas, tidak gemar saling menghujat, tentu dilengkapi alam pikiran mengedepankan sikap rasional dan terukur, full memiliki strategi dalam konteks Persatuan Indonesia harus hadir menjadi kebutuhan dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara ketimbang sikap *TERTENTU* yang bisa saja dapat dinilai publik : Sama sama terlihat bersikap *Emosional dan Radikal*.
Kemudian, langkah strategi antisipasi untuk amankan Capres – Cawapres yang menjadi harapan rakyat Indonesia dalam kebutuhan perubahan kepemimpinan nasional antara lain sebagai berikut ;
Tolak PT 20 % ( Presidential Threshold 20%). Hal itu disamping adanya penampakan demokrasi yang tidak sehat (Udzur Stadium 4), adalah juga permainan salah satu karakter Oligargi kekuatan kekuasaan dengan pola operasi Demokrasi menjadi Barbarianisme dan kemungkinan mengarah prilaku nista tidak terpuji. Untuk itu harus hadir Capres/Cawapres Independen.
Andai Manusia karakter Oligarki Dajjal mengatakan, bahwa Capres/Cawapres RI dari unsur independen tidak konstitusional, baru ramaikan dengan tidak demo, tetapi para AKTOR Poitik dan Akademisi beradu argumentasi : Mana yang lebih konstitusional, PT 20%, atau PT O % ?.
Begitupun ambang batas parlemen juga sangat demokratis PT 0%. Sebab, dari situ mulainya para manusia berkarakter kurang berahlaq terdorong melangkah serakah dan bermain atas nama demokrasi.
Hal lain perlu dibenahi, bahwa Pemilu wajib bersipat proporsional tertutup, bukan proporsional terbuka yang berakibat banyak rakyat bisa dibeli Rp. 50 ribu – 100 ribu, dan seterusnya.
Itu hanya pendapat saya ( sah-sah saja berpendapat, berupaya menuangkan ide butir-butir pemikiran dan gagasan untuk kebaikan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI.
Hadanallahu Waiyyakum Ajma’in
luar biasa pemikiran fakar politik dan fakar intelejen. semoga para pembaca yang cerdas dapat menangkap signal signal politik di negara kita NKRI.
penulis yang luarbiasa ini adalah sosok anak dan aset bangsa yang seluruh hidup nya di habiskan untuk bangsa dan negara.
Beberapa anilisis nya tepat dan jadi kenyataan.
dulu waktu menganalisis tentang akan akan terjadinya KLB PDI benar terjadi beliau menulis denga kata” Maluk Politi”
Dan sekarang menulis dengan ” Dekrit Presiden 2023 ” saya yakin dengan hal itu akan teradi nengingat situasi polotik saat ini sedang gamang selfi sehingga Kelalaian Politik Demam selfi ini akan mudah terkecoh.
ambisi kekuasaan terlalu terlihat jelas dari para deklarator yang ingin numpang selfi di istana.
mimpinya di malam yang dingin indah sekali.